Kamis, 16 Januari 2014

Sedikit Ruang



Seringnya nongkrong bareng temen-temen di mie ayam langganan, membuat saya sering memperhatikan orang-orang yang makan disitu, dan yang paling sering saya perhatikan adalah cara mereka menuangkan saos dari botolnya. Ada yang bersemangat sekali, dengan sekuat tenaga menuangkan saos itu, namun tak berhasil. Tapi ada juga yang menuangkan dengan pelan-pelan, tapi dengan mudah saos itu berpindah ke mangkok mie ayam. Ada pelajaran yang bisa diambil dari situ. Adakah yang menyadari? :D

Orang pertama, yang menuangkan dengan sekuat tenaga, mengarahkan botolnya agak vertical, sehingga semua isi saos merapat di bagian bawah, di ujung botol, hasilnya ujung botol penuh, tidak ada rongga, dan saos pun tidak mau keluar. Orang kedua, menuangkan dengan pelan-pelan, dia tidak mengarahkan botol secara vertical, tapi agak memiringkannya, sehingga sekalipun isi saos menuju ujung botol, tetapi masih ada rongga udara, sehingga saos tidak macet dan lancer berpindah ke mangkok dan selanjutnya bisa menikmati mie ayam dengan sukacita.

Dari situ saya mengambil pelajaran, botol itu dianalogikan sebagai kepala, saos itu adalah pikiran dan rongga udara itu adalah rasa rileks. Seperti itulah pikiran manusia, ketika semakin banyak pikiran, berusaha keras mencari solusi, namun karena tekanannya semakin meninggi, yang ada bukan solusi tapi malah stress dan ujung-ujungnya nggak dapat apa-apa. Kita seringkali melupakan untuk rileks ketika sedang dihadapkan pada suatu masalah ato tekanan.

Masalah, semakin dipikirkan hanya akan mendapatkan masalah. Cobalah untuk sejenak bersantai, sekalipun punya masalah, tidak ada yang melarang seseorang yang bermasalah untuk bersantai, karena memang rasa rileks itu dibutuhkan untuk mencari solusi dari permasalahan. Sediakan sedikit ruang untuk tenang, untuk bernafas dengan baik, pasti perlahan pasti ada solusi dan pada akhirnya, orang bermasalah itu akan “menikmati mie ayamnya dengan sukacita.. :D”.

0 komentar:

Posting Komentar