Beberapa waktu yang lalu saya sempat menonton sebuah film di salah satu saluran tivi berlangganan. “In Time” judulnya, yang tokoh utamanya dimainkan oleh Justin Timberlake, penyanyi yang ngetop dengan boybandnya itu.
Pernah bayangin, ketika tiap orang mempunyai timer sendiri2, untuk makan dan membeli kebutuhan harus membayar dengan “waktu” dan akan di debit dari timer yang dimiliki.
Pernah bayangin, ketika waktu di timer itu tinggal 1 hari, itu artinya jika tidak memaksimalkan (bekerja) hari itu untuk mendapatkan bayaran berupa “waktu” atau tidak ada yang peduli untuk berbagi “waktu”, orang itu akan mati karena kehabisan waktu.
Pernah bayangin, ketika orang-orang yang Anda cintai, meninggal karena kehabisan “waktu” padahal Anda punya tabungan “waktu” yang banyak.
Pernah bayangin, ketika orang yang punya tabungan “waktu” banyak, akan menjadi sasaran dari perampok-perampok “waktu”.
Jujur, saya sangat salut dengan ide dari film itu, dan itu sebenarnya masuk akal.
Film ini menceritakan pesan yang menurut saya sangat penting, betapa waktu harus benar-benar dihargai, dimanfaatkan dan dimaksimalkan.
Saya jadi teringat, dengan pesan seseorang, “waktu terus berjalan, aku pun harus berjalan juga, tidak bisa berhenti menunggu”. Ya itulah waktu, tak akan pernah menunggumu, meskipun saat ini Anda sedang terjatuh dan tak seorang pun yang menolongmu, waktu akan terus berjalan.
Haruskah Anda mempunyai timer,
dan tahu bahwa hidup Anda akan berakhir dalam beberapa bulan, beberapa jam atau beberapa menit
hanya untuk memaksimalkan hidup Anda?
Sudahkah Anda menghargai waktu? :)
kata orang-orang selama ini waktu adalah uang, so kalo kita tak bisa menghargai waktu maka uang juga akan melayang, dalam kebahagiaan juga begitu jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu maka kebahagiaan yang seharusnya bisa kita nikmati saat ini tidak dapat terwujud karena meresahkan masa depan atau menyesali masa lalu, bagaimana menurut agan?
BalasHapussetuju sekali kakak :)
BalasHapus