This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 27 September 2013

Harmonisasi Kehidupan

Saya masih inget saat beberapa tahun yang lalu, masih ada ajang pencarian bakat, waktu itu masih awal-awal. Dan suatu ketika, ada unjuk kebolehan dari peserta yang sudah terpilih kategori solo, di gabung menjadi sebuah grup vocal, komplit dengan dance nya waktu itu.

Saya tertarik dengan salah satu peserta, yang menurut saya, secara perform solonya keren apalagi ditunjang dengan dance. Nah, ketika mulai di gabung menjadi sebuah grup vocal, performnya berubah, tidak seatraktif sewaktu dia perform solo. Hal ini pun menjadi tanda Tanya tersendiri buat saya, dan seingat saya waktu itu, juri-juri juga mempertanyakan hal itu.

Dan tahukah, apa jawabannya ketika dewan juri mempertanyakan hal itu? Dia hanya bilang, saat dia perform solo, yang dia pikirkan adalah tentang bagaimana dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk penonton, sedangkan ketika dia dimasukkan di grup, dia memikirkan bagaimana grup ini bisa serasi dan kompak untuk memberikan yang terbaik dan tidak memikirkan tentang dirinya lagi. Jawaban itu diberi applause oleh dewan juri, karena memang seharusnya seperti itu yang terjadi dan dilakukan.

Mungkin ketika peserta itu hanya memikirkan dirinya sendiri, dia sudah tidak peduli lagi dengan keserasian dan kekompakan grupnya, karena secara skill, dancenya lebih jago, maka yang ada grup itu akan hancur secara perform, karena tidak ada kesolidan disana. Anggota grupnya pamer sendiri2 kemampuannya masing-masing.

Dan itu sebenarnya yang menjadi pekerjaan rumah buat kita semua, dari cerita diatas harusnya kita bisa berbagi dan saling melengkapi, karena kita berada di satu grup, mulai dari keluarga, RT, RW, Kelurahan sampai Negara. Harmonisasi kehidupan yang perlu digiatkan, karena ketika kita hanya bisa memikirkan diri sendiri dan selalu mengkritisi orang lain dengan kekurangannya, kehidupan yang kita miliki hanya akan bertambah mundur.

Yuk ah, kita bergandengan tangan, saling menopang, saling membantu, nggak perlu hitung-hitungan. Tuhan pun juga tidak akan menutup mata dengan segala daya upayamu. Ada banyak orang yang perlu disupport, tidak perlu saling tunjuk, ajukan diri untuk menjadi pelopor.

Tidak harus dengan gerakan yang besar, mulai dari yang kecil dan sederhana saja :D. Tulus ikhlas, niatkan diri untuk membantu demi kebaikan semuanya.

Rabu, 25 September 2013

Jalan Pulang



Kemarin siang selepas menyelesaikan sedikit urusan, saya menyempatkan mampir ke “rumah” seorang sahabat. Saya mengenalnya sejak tahun 2008 an, namun kenal lebih dekat lagi setelah tahun 2010 menjadi teman satu kost. Dan di kost itulah, perjalanan saya dan dia dimulai. Saya memulai kehidupan dari nol dan dia pun juga terseok2 menapaki kehidupannya yang menurut saya serba misterius.

Susah senang, rasanya semuanya dijalani bersama di rumah kost itu. Kadang makan, kadang enggak, bahkan kadang hanya bergantung kepada air gallon, karena saking nggak punya duit untuk beli makan. Dari situlah karakter terbentuk, hubungan saya dan dia lebih erat.

Menurut saya, dia sebenarnya orang yang cerdas, hidupnya didedikasikan untuk dunia fotografi, boleh dibilang sangat tergila2, namun karena stylenya yang nyeleneh, banyak yang menyia2kan kalo menurut bahasa saya. Sering saya bilang ke dia, harusnya dengan skill yang dimiliki, harusnya punya vendor sendiri, jangan ikut orang terus. Namun ternyata, dia memang nyaman hidup sebagai freelancer, dengan segala keterbatasan dan kekurangan.

Bisa dibilang, lebih rasanya kalo hanya sekedar sahabat, setiap hari bertemu, berdiskusi bareng, ya sama menempatkan dia sebagai kakak, meskipun usianya hampir sama dengan saya. Dia, yang meracuni saya dengan berbagai skill yang saya punya saat ini, video editing, dia yang ngajari, motret pun dia juga yang ngajari, kalo urusan editing foto, dari dulu saya sudah pasrahin ke dia kalo ada job, saya akui skillnya keren banget.

Terkadang rindu juga untuk ngobrol, guyon2, dolan, ngejob bareng dan kerinduan itu saya tumpahkan kemarin, di “rumah”nya, di areal pemakaman di sudut kampung.

Hampir 2 tahun, dia pergi, kenangan tetap terjaga, hubungan masih sama. Hanya saja dia sudah pulang terlebih dulu.

Miss You Bro!

Selasa, 24 September 2013

Tidak Mudah Menjadi Aku



Malam semakin larut, mungkin diantara batas malam dan dini hari. Entah sudah berapa kali, lagu It’s Not Easy (to be me) nya Five For Fighting ini berulang. Mata sebenernya sudah lelah dengan kegiatan seharian tadi, tapi.. masih pengen berasyik2 berkutat dengan PC. Dengerin lagu ini, jadi inget film Man of Steel yang sempat saya tonton beberapa waktu kemarin.

Memang nggak mudah sih, menjadi orang yang ber BEDA, apalagi yang melawan arus. Bisa2 dicap sebagai orang aneh, orang gila, orang yang sok, dijauhi orang, dan sebagainya :D. Nggak ngerti juga saya, sebenarnya yang aneh itu yang mana, yg berpikir BEDA atau yang ngejudge aneh. Mainstream istilah yang sering dipakai, buat yang selalu ikut arus kebanyakan orang pada umumnya.

Sebenarnya kalo di pikir2 lagi, siapa sebenarnya yang membatasi pikiran kita dan membuat kita terjun ke arus mainstream? Kita sendiri dan lingkungan, kalo menurut saya. Masih ingatkah tentang cita-cita kita waktu kecil, jadi dokter, jadi astronot, jadi insinyur, dan lain sebagainya, sudah tercapaikah? . Selamat bagi yang sudah mencapai cita2 masa kecilnya, sedangkan yang lain, bagaimana? :D.

Jujur, saya sendiri lupa apa cita-cita masa kecil saya. Mengingat2 yang kemarin, dan terlalu focus pada masa lalupun juga sedikit sia-sia karena tidak akan mampu merubah masa depan. Hanya butuh dukungan orang lain untuk menguatkan keputusan untuk merubah masa depan dengan memilih jalan yang terbaik dan memastikan bahwa kita benar-benar melangkah dan tidak hanya diam saja, berharap perubahan datang dengan sekejap.

“Tidak penting lagi masa lalu kita, yang penting adalah saat ini menuju masa depan, yang kemarin sudah lewat, belajar dari pengalaman, perbaiki, berjalan lagi, terus berbenah, terus belajar dan yang pasti adalah niat ” itu kata2 Kang iLik sAs yang masih saya ingat.

Kadang ada perasaan jengkel, ketika saya dinilai dari masa lalu, tapi sekali lagi, semua kejadian itu tidak ada yang sia-sia, dari kejadian demi kejadian yang saya alami mengajarkan saya banyak hal, salah satunya adalah kesabaran, bukan hanya sekedar sabar, tapi bagaimana caranya mengelola emosi, bukan menahannya :D.

Ya benar itu lirik lagunya, TIDAK MUDAH MENJADI AKU, tapi mau tidak mau harus dijalani juga kan . Dibawa seneng aja sih, supaya hasilnya juga maksimal. Ketika orang lain belum percaya terhadap kita, kita tidak perlu membuktikan kok, lakukan saja yang terbaik untuk kita sendiri, bukan karena pembuktian kepada orang lain :D.

“Tidak Mudah Menjadi Aku,, Namun Bukan Berarti Aku Tidak Bisa Melakukannya :)”

Selasa, 10 September 2013

Pulang



Entah kenapa kata-kata itu yang terngiang seharian ini. Ada kenginan untuk pulang, tapi… Andaikata pulang pun ya mau pulang kemana? Ke rumah yang mana? . Adakah rumah yang benar-benar menungguku untuk aku datangi? Adakah rumah yang akan menyambut kepulanganku?

Bagaimana jadinya ketika aku pulang dan ternyata tidak ada yang mengharapkan aku pulang, dan tidak pernah mengharapkan kedatanganku lagi kerumah itu. Rasanya aku memang sudah tidak lagi menemukan kenyamanan sebuah rumah sejak 3 tahun lalu aku meninggalkan rumah.

Rumah, aku sendiri pun sudah lupa bagaimana caranya merasakan tinggal di sebuah rumah, yang benar-benar rumah, dimana ada keluarga, orang tua dan adik2 didalamnya. Ya mungkin sesekali aku mendatangi hanya untuk singgah sejenak, karena aku sendiri juga bakal punya rumah, yang benar-benar rumah seperti dalam bayanganku, dimana ada dia bersamaku yang akan selalu menunggu setiap aku pulang.

Entah kemana aku melangkahkan kaki untuk pulang..

Minggu, 08 September 2013

Keterbatasan Bukan Alasan



Sering dari kita, termasuk saya juga dulu di masa lampau, ketika terbentur dengan yang namanya keterbatasan, yang ada bukannya semakin bersemangat mencari jalan keluar untuk menghadapi keterbatasan itu, tapi malah sebaliknya, putus asa, nggak semangat dan mencari ribuan alas an untuk mendukung keterbatasan itu.

Namun seiring berjalannya waktu dan banyak kejadian yang saya alami, ada banyak hal yang mengubah pandangan saya tentang keterbatasan itu sendiri. Yang awalnya ketika keterbatasan itu datang merontokkan semangat, sekarang saya membalikkan keadaan, ketika keterbatasan itu datang, saya jadikan keterbatasan itu sebagai motivasi yang berkali-kali lipat untuk menyusun semangat.

Memang tidak mudah, melakukan apa yang saya lakukan, tapi saya percaya, ketika saya bisa melakukan berarti kamu pun juga bisa melakukan. Hanya sedikit membalikkan cara berpikirnya. Analogi yang sering saya pakai adalah keterbatasan tentang uang dan makan. Ketika merasa uang kita terbatas bahkan mungkin sama sekali tidak punya uang, apakah kita akan diam saja, sementara kita butuh makan, ada  istri dan anak membutuhkan makan dirumah. Pilihannya ada 2, meratapi nasib saja karena tidak punya uang atau lebih giat lagi untuk produktif menghasilkan sesuatu untuk mendapatkan uang lebih.

Begitu juga dalam berkarya, saya bersyukur hari-hari ini, saya mendapatkan (kembali) fasilitas-fasilitas yang buat saya cukup memadai untuk berkarya dengan passion saya di dunia foto dan video, karena saya dipinjami temen-temen yang luar biasa baik. Ingat ya, punya fasilitas milik sendiri pun belum tentu bisa menghasilkan karya, saya juga sudah mengalami fase-fase itu. Banyak malesnya, banyak nganggurnya fasilitas-fasilitas yang saya miliki dulu.

Selamat Berkarya di hari ini kawan :D
Jangan jadikan keterbatasan sebagai penghalangmu untuk maju dan berkarya,
Ketika kamu menemui jalan buntu, kamu bisa mencari jalan yang lain,
Kalo bisa menghancurkan jalan buntu itu, itu lebih baik.
Jangan pernah berhenti bergerak hanya karena merasa terbatas
Lawan semua keterbatasanmu.
Saya bisa melakukan, pastinya kamu juga bisa :D.

SEMANGATTT!

Rabu, 04 September 2013

Apakah Hanya Sekedar Kebetulan?



Dulu saya pernah menulis, tentang motor impian saya di masa kecil, yang akhirnya bisa saya beli sendiri setelah hampir 10 tahun kemudian. saya punya #DreamList tentang motor dan mobil, karena saya memang suka dengan dunia otomotif. Untuk motor pun saya hanya beberapa yang ada dalam #DreamList, tidak semua saya masukkan. Mimpi sih boleh muluk2 tapi jangan kemaruk :D hehehe.

Semenjak motor yang iklannya dibintangi oleh Agnes Monica dan VJ Daniel itu dilaunching beberapa tahun lalu, semacam ada chemistry ketika pertama kali melihat motor ini. Secara penampilannya yang menurut saya – gambot, gede gitu tapi dengan persneling matic, malah bikin asyik, meskipun ada konsekuensi ber matic ria itu bikin boros, tapi menurut riset pun, pabrikan ber logo sayap itu kan terbukti irit :D. Dan sebab itulah saya memasukkannya ke dalam #DreamList yang saya bikin.

Mungkin bisa dibilang kebetulan, tapi menurut saya, ini lebih mengarah ke persiapan mental saja, menunggu waktu untuk meraih bagian demi bagian dari #DreamList itu, selama visualnya terus terjaga dan aktif. Ketika saya dulu nyambi jadi operator warnet, temen seperjuangan saya disana dulu, memakai motor itu yang edisi lama, dan motor itu yang sering saya pinjam untuk keperluan mendesak, itu satu ya :).

Kedua, di rumah saudara yang saya tinggali di Kediri, dirumah pun ada juga motor itu, malah yang edisi terbaru, tapi jarang sekali saya pakai karena memang dipakai untuk kerja. Meskipun jarang sekali saya pakai, saya setiap hari melihat motor itu dan ketika melihatnya, ada semacam – entah doa atau #SelfTalk, yang meyakinkan saya :).

Dan ini yang ketiga, sekarang saya disini, di semarang, kemana2 motor ini jadi motor operasional saya, motor yang ada di #DreamList :D, keren kan.. dan yang makin seru, kebanyakan temen-temen banyak yang pakai motor itu, pikiran berasa dicekoki terus jadinya hehehe. Kalo saya sih yakin, tinggal tunggu waktu saja :D, serahkan saja kepada Sang Pemilik Hidup, kalo memang diperbolehkan punya, ya bakal punya, dan bisa jadi lebih bagus lagi dari #DreamList, yang penting YAKIN dan PERCAYA :).

Selamat Berkarya di hari ini,, :) SUKSES untuk semuanya,,, GBU,,

Pernahkah Belajar BerMimpi?



red: penampakan SMA saya - duluuuuuu banget :D

 

Kepikiran tadi pagi dijalan, selintas tentang temen-temen di SMA. Melihat foto2 mereka melalui media social milik mereka, kadang timbul pertanyaan tentang cara mereka di didik oleh ortu mereka, adakah yang salah? Nggak sih :D, hanya sedikit amaze aja karena rata-rata temen saya selepas SMA, melanjutkan pendidikan mereka di Luar Negeri dan kebanyakan akhirnya tinggal disana.

Yang bikin saya penasaran, Apakah mereka di ajari untuk “melihat” masa depan? Apakah mereka di ajari untuk bermimpi? Apakah mereka tahu, kemana mereka akan sampai dimana beberapa tahun ke depan? Ataukah dalam keluarga mereka, memang budayanya seperti itu? :D.

Di SMP, saya sekolah di sekolah swasta yang mempunyai aturan ketat, disiplin yang ketat, sepatu harus hitam, salah sedikit berarti hukuman, hampir 2 tahun saya sekolah itu ( tahun pertama masih di Kediri, dan sekarang SMPnya udah jadi Mall :D ) dan kemudian masuk ke SMA yang punya gaya yang berbeda, aturannya fleksibel, tidak mengikat, dan yang penting pake sepatu dengan warna yang bebas :D, nggak ada yang ngelarang.

Pergaulan waktu itu pun biasa, sampai selepas lulusan SMA, semua terpencar. Ada yang langsung melanjutkan ke luar negeri, ada yang kuliah di luar kota. Dan sekarang, hampir 12 tahun, jarang sekali berjumpa, sesekali ketemu hanya say halo saja  melihat mereka hidup dengan keluarganya di luar negeri, dan bahkan ada seorang teman yang punya istri orang Jepang, itu teman saya main bola di SMA :D. Mungkin mereka dari kecil, sudah di berikan “blue print” masa depan mereka, tapi kali melihat pencapaian temen2 sekarang, paling tidak mereka sudah punya mimpi dari sejak kecil.

Saya sendiri, tidak pernah diajari untuk bermimpi tentang masa depan saya, karena saya di “siap” kan untuk menjadi orang biasa, yang hidup untuk mengalir mengikuti arus, tumbuh untuk sekolah, mengikuti jenjang pendidikan, lulus kuliah bekerja dan intinya punya rutinitas sama, karena keluarga saya berkultur seperti itu. Lahir – Sekolah – Kuliah – Kerja – Nikah – Punya Anak, ya seperti itu siklusnya.

Tapi, itu dulu sih , Kalo sekarang, mimpi saya besar, mimpi saya banyak, dan sekarang saya sedang menuju kesana  dan yang membuat saya bertahan, salah satunya adalah mimpi2 itu. Dan nggak sedikit pula, yang meremehkan mimpi2 kita lho,,:D

Tetap Semangat saja dengan hidup kita, raih mimpi, terus berusaha dan jangan pernah lupa BERDOA :D.

Minggu, 01 September 2013

Kehidupan Yang Tidak Sejalan

null

Pagi ini pengen sedikit menulis tentang arah kehidupan yang tidak sejalan, tentang mimpi yang berbeda. Tidak ada yang salah ketika kita mempunyai mimpi yang berbeda. Kita terlahir menjadi manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya, memiliki kecerdasan dan keinginan masing2. Namun terkadang, karena mimpi kita yang berbeda dengan yang lainnya, yang ada bukannya dukungan tapi malah cemoohan dari sekeliling kita.

Minggu lalu saya menonton sebuah film animasi garapan dari DreamWork Animation, berjudul “How To Train Your Dragon”, film yang diproduksi tahun 2010 ini sangat menarik menurut saya karena film ini mengisahkan tentang seorang bocah Viking, yang dituntut untuk mengikuti tradisi yang telah berjalan selama 300 tahun di desa Viking menjadi seorang pembunuh naga. Tapi ternyata bocah ini, tidak ingin melanjutkan tradisi itu dan malah ingin berteman dengan naga2 itu.

Bisa dibayangkan, 300 tahun tradisi itu berjalan, dan tiba-tiba ada seorang bocah yang menolak tradisi itu. Bahkan di film itu, Ayah dari bocah yang menolak tradisi itu, sempat melontarkan kata-kata kepada anaknya bahwa sang ayah tidak lagi menganggapnya seorang anak. Menyedihkan. Sampai segitunya hukuman yang harus diterima karena tidak mau menjalankan tradisi. Menjadi seseorang yang mempunyai pandangan berbeda memanglah tidak mudah, saya pun secara tidak langsung juga mengalami hal itu hehehe.

Dan saya menemukan 1 kutipan yang menarik ketika menonton Film Man Of Steel, yang intinya “ketika dunia tidak mempercayaimu, terkadang kamu harus berserah kepada nasib terlebih dahulu, buktikan saja dan kepercayaan akan datang kemudian”.

Jadi, ketika kita punya Mimpi, Visi dan Misi yang tidak seirama dengan kebanyakan orang, yakini saja, tidak perlu merasa rendah diri . Wujudkan pandangan-pandangan yang kita miliki itu dalam sebuah bukti nyata yang pada akhirnya membuat orang lain percaya kepada kita.

Tetap Semangat di Hari Senin yang Super ini yaa :D.
Thankss udah baca tulisan ini,,

salah satu percakapan di "HowToTrainYourDragon":
*Hiccup: di tradisi yg sudah dijalankan 300 tahun ini aku adalah satu2nya orang yang menolak membunuh naga ( ekspresinya murung )
*Astrid: tapi kamu adalah orang yang pertama kali mengendarai naga setelah 300 tahun :D"