Sabtu, 28 Desember 2013

Tentang 2 Bata Jelek



Beberapa hari ini, saya sedang membaca sebuah buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Sebuah buku yang sudah lama saya tahu, namun tidak sekalipun saya pengen membacanya waktu itu. Dan, sekaranglah waktu itu datang, disaat yang tepat dan kondisi yang sedang membutuhkan bacaan.

Tentang 2 bata jelek, salah satu tulisan yang menarik sekali buat saya. 2 bata jelek ini menceritakan tentang bagaimana kebanyakan dari kita selalu melihat tentang keburukan, tentang kesalahan, ya intinya tentang hal-hal yang negatif yang dimiliki manusia dan mengabaikan tentang ratusan bata baik lainnya.

Seringkali yang terjadi adalah kita berfokus kepada kekurangan, kekeliruan, kesalahan, keburukan, dan itulah 2 bata jelek yang kita miliki, tiap orang memiliki hal itu, pasti. Padahal di dalam diri kita masing-masing juga ada, ratusan bata baik yang lebih banyak daripada 2 bata jelek itu, namun ketika kita sudah fokus ke 2 bata jelek itu, yang baik pun juga sudah terlupakan.

Banyak orang merasa, bahwa mereka tidak punya apa2, tidak bisa ngapa2in, yang ujung-ujungnya stress sendiri dan akhirnya mati konyol karena bunuh diri, ya karena mereka hanya melihat 2 bata jelek itu saja dalam diri masing-masing, fokus di kekurangan, bukan sebaliknya, padahal jumlah batanya lebih banyak yang baik daripada yang jelek. Ya itulah manusia. Sama halnya, ketika kita mempunyai pasangan, kadang isinya bentrok melulu, salah melulu, mencari kesalahan demi kesalahan, padahal jika mau melihat dari sudut pandang yang lebih luas, disamping 2 bata jelek dari pasangan itu, semuanya bata baik yang jumlah banyak. Manusia yang sedikit terlena karena emosi.

Seakan2 kejadian-kejadian yang dialami paling buruk, sehingga kebaikan2 yang pernah terjadi, kelebihan2 yang dimiliki tidak ada artinya. Mungkin memang tidak mudah untuk mencari jalan keluarnya, apalagi yang sudah terlanjur memiliki ego tinggi, yang tidak bisa mengalah dan mau mengucap maaf,

dan pada akhirnya, mau tidak mau, BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI dan menerima kekurangan orang lain yang jadi exitnya.

0 komentar:

Posting Komentar