Saya tahu buku ini, ketika si Mbak waktu itu menunjukkan buku barunya, dan buku inilah yang ditunjukkan. Nomadic Heart. Sebuah buku tentang perjalanan. Sebuah buku yang berisi tentang pengalaman traveler bersama teman2nya. Dan saat itu saya hanya tertarik dengan quotenya. “Berhentilah menandai peta, biarkan hatimu yang memandu”. Itu saja.
Si Mbak yang waktu itu sedang gandrung tentang traveling, bercerita bahwa buku ini di tulis oleh seseorang bernama Ari dari Solo. Melihatnya sangat antusias bercerita tentang penulis itu. Terlintas buat nemuin si Mbak dengan penulis ini. Pasti seneng si Mbak. Singkat cerita, googling lah saya di dunia maya dan ketemulah akun twitter si penulis ini. @ariysoc.
Tidak perlu waktu lama buat melobi penulis ini untuk ketemu. Dan kebetulan waktu itu, kalo saya tidak salah ingat, Kang Ari ini sedang ada project di Semarang. Setelah atur waktu, akhirnya saya dan si Mbak, bertemulah untuk pertama kalinya dengan penulis “Nomadic Heart” ini. Layaknya orang yang baru pertama ketemu, canggung dan jaim menjadi satu.
Dan waktu itu, ketika saya pertama kali bertemu dengan Kang Ari, isi dari Nomadic Heart pun saya nggak tahu. Ada rasa khawatir juga, kalo tiba-tiba ditanyain, “gimana bukunya?”. Skak Mat. Pasti diam seribu bahasa. Dan untungnya pertanyaan itu tidak pernah muncul karena si Mbak dan Kang Ari asyik dengan obrolan mereka tentang traveling. Saya pun hanya manggut-manggut saja. Nggak mudeng yang diobrolin.
Pada akhirnya dari buku Nomadic Heart, menjadikan saya, si Mbak dan Kang Ari entah semacam saudara atau apapun lah namanya. Sering kami ketemu di Semarang untuk sharing. Mengobrol sampai larut. Cerita tentang apa saja.
Ini bukan tentang isi buku. Ini tentang buku Nomadic Heart itu sendiri yang membuat kami saling mengenal. Hati pun bukan bercerita tentang cinta saja, tapi juga tentang persaudaraan yang baru. Teman baru, suasana baru dan dunia yang baru. Tapi semuanya yang baru hanya akan menjadi sia-sia ketika yang lama diabaikan dan yang lebih parah, sengaja dihilangkan.
Jumat, 12 September 2014
Cerita Nomadic Heart
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar