Minggu, 28 April 2013

Cerpen: Ketika Aku Rindu


Jalan ini kususuri sendirian, tanpa kamu. 3 tahun sudah, kamu pergi meninggalkan semuanya. Hanya kenangan yang masih rapi tersimpan dalam kenanganku, kenangan kami semua. Lorong ini masih sama, jalan yang sering kita lewati menuju ke kampus tercinta kita. Masih ingatkah kamu, begitu riangnya kamu saat itu, selalu menari – nari mengekspresikan kegembiraanmu ketika berjalan dijalan ini. Tak pernah sedikitpun kamu malu, menggandeng tanganku kemana pun kamu pergi.

Bahkan tak sedikit yang iri dengan kita, dengan kemesraan kita. Celetukan-celetukan teman-teman seangkatan kita seringkali menjadi bahan lelucon kita berdua. Rasanya hidupku saat itu sempurna, melihatmu tersenyum dalam menjalani hari-harimu. Terkadang, kamu pun sering marah apabila aku tidak memberimu sesuatu. Dan aku tahu itu, kamu ingin sekali bunga mawar itu kan, yang selalu kamu kumpulkan di vas kesayangan di kamarmu.

Bahagia, ketika aku bisa menikmati kehidupan bersamamu, menjadi bagian dari hidupmu. Tidak ada lagi yang aku kuatirkan tentang hari-hariku, cinta kita semakin hari semakin tumbuh. Kita saling mengerti satu sama lain, kamu tahu apa yang aku tak suka dan tak pernah memaksaku melakukannya, namun terkadang aku yang usil, sedikit memaksamu, melakukan hal-hal yang tak kamu sukai dan akhirnya membuatmu cemberut. Aku rindu dengan wajah cemberutmu itu.

Rasanya baru kemarin, aku memotretmu di gedung tertinggi di kampus kita itu. Sekarang aku hanya bisa melihat lembaran foto-foto ini, tanpa pernah lagi bisa melihatmu tersenyum dan bergaya di depanku. Aku rindu kamu. Sudah 3 tahun, tapi rasanya masih sama, aku merasa kau masih ada menemaniku. Menggenggam tanganku dan mengajak ku menari-nari, sama seperti yang biasanya kamu lakukan.

Hei, masih ingatkah kamu, hewan peliharaan kita dulu? Apa coba? Iya, kelinci, kelinci yang telinganya besar itu. Sekarang anak-anaknya sudah banyak, lucu-lucu, seperti kamu. Mereka suka berlari-lari, sama seperti kamu. Kamu punya peliharaan apa disana? Kelinci juga kah? Kapan-kapan tunjukin ke aku lewat mimpi ya.

Aku menunggumu datang, meskipun bukan dalam kehidupan nyata. Aku rindu.

0 komentar:

Posting Komentar