Ya, itulah yang saya alami, menulis menjadi salah satu “obat” terampuh bagi saya untuk bangkit. Hampir 1 tahun, “koma” karena bisnis yang jatuh, drop, dan akhirnya memacetkan ide-ide. Perlahan-lahan mulai “bangun” lagi, mencoba menulis dengan menuangkan ide2 :) seperti reborn.
Awalnya, ketika berhadapan si kompi, rasanya males dan berat untuk mulai mengetik. Ya ibarat pipa, pipanya sedang tersumbat. Hehehe. Setelah lama vakum dari dunia maya, dari bulan kemarin berkenalan lagi dengan twitter, mencari2 bahan-bahan untuk menulis.
Dan, hal yang perlu saya syukuri, ketika saya berniat untuk menulis (lagi), saya membaca tulisan-tulisannya Mas @rudicahyo, tentang hambatan2 dalam menulis. Dan ketemu dengan akun @blogfam, klop kebetulan yang luar biasa!
Setelah saya baca TL nya Mas @rudicahyo, ada tulisan dari kultuitnya Mas Rudi yang mengena, “tulis saja meskipun sedikit”, itu nampol banget buat saya. Ibarat beban itu, ya masih 1 kilogram, masih ringan. Malamnya saya mencoba menulis, dan menghasilkan 5 tulisan dan keesokannya saya mulai release blog di @blogfam.
Dan sekarang, rasanya nulis itu lancar banget. Apa saja bisa jadi tulisan. Terima kasih Mas Rudi @rudicahyo , penolong di saat yang tepat hehehe. Nggak lupa buat Mimin nya @blogfam tentunya, yang selalu rituit link blog saya hehehe, makasih2,,, :) *kirim chitatos segudang u/ mimin :D
Big Thanks tentunya buat blogger-blogger se Indonesia Raya, karena tulisan-tulisan mereka, saya mencoba mencari jatidiri dalam menulis, yang nyaman buat saya dan tentunya juga enak dibaca oleh siapapun :).
Nah, ini bagus. Sekali tulisan dibuat, selamanya akan dikenang. Penanda dari jaman sejarah adalah karena kenal terhadap tulisan. Dan esensi dari pernyataan itu adalah, mulai bisa diabadikannya pengetahuan. Iya, lewat tulisan :)
BalasHapusTurut senang. Terus menulis, Mas Yuyud