Selasa, 02 April 2013

Hidup Becak Jogja!

becak


Rasanya sudah tidak terhitung lagi, berapa kali pergi ke kota gudeg, Jogjakarta. Salah satu dari Top 5 tujuan wisata di list saya. Kalo dibilang banyak cerita disana, banyak teman disana, ngangenin itu sudah pasti lah. Budaya, lokasi wisata, makanan, ya itulah Jogja. :)

Hiruk pikuknya PKL di Malioboro pun menjadi salah satu faktor, kenapa saya selalu kembali ke Jogja. Umpel-umpelan* dengan turis lokal maupun turis asing di sepanjang jalan itu. Sumuk* tapi mengasyikkan. Ngeliat turis tawar-menawar, makelar-makelar oleh-oleh yang tak pernah berhenti berjuang dengan promo-promonya.

Btw, pernah kepikiran nggak, kenapa becak-becak yang ada di Malioboro selalu menawarkan jasanya dengan harga murah, kisaran Rp.3000 – Rp.5000 untuk puter-puter Jogja (lebih tepatnya ke kawasan oleh2)? :)

Ada bocorannya nih, salah satu teman saya yang punya usaha kaos plesetan di daerah Kraton, pernah saya tanya2 tentang hal itu. Dia pun cerita, ya itulah hebatnya becak Jogja, sekilas murmer untuk tarifnya, tapi fee yang di dapat dari penjual oleh-oleh yang di datangi turis pun juga tidak main-main, lebih besar dari jasa genjotnya.

Coba dihitung berapa penghasilan becak Jogja ini pas weekend ( weekdays, pasti alamat sepi, kecuali liburan sekolah). Dari Malioboro, pasti Anda akan di ajak untuk berputar-putar kearah Kraton, pemberhentian pertama, biasanya di tempat tokonya teman saya ini, terus lanjut ke toko batik, setelah itu ke toko bakpia, ada 3-5 tujuan.

Dari 3-5 toko ini, saya asumsikan Anda belanja di 3 toko, tiap toko saya asumsikan memberi fee minimal Rp.20.000, jadi total fee yang di dapat Rp.60.000, nah kalo becak tadi sehari bisa ngangkut 10 orang, bisa bayangin kan berapa penghasilan becak Jogja, bahkan bisa lebih hehehe,, belum lagi ongkos nggenjotnya :D

Tapi jangan coba-coba hanya sekedar naik becak tanpa beli oleh-oleh ya, bisa- bisa Anda diturunin di tengah jalan hahaha… Tapi benaran lho, saya sudah beberapa kali mengalami,,,   :D

*umpel-umpelan = berdesak-desakan
*sumuk = gerah

0 komentar:

Posting Komentar