This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Desember 2013

Sebuah Catatan Akhir Tahun



Pagi ini, hari terakhir di tahun 2013. Sedikit mereview kebelakang sejenak, banyak sekali momen-momen penting yang terjadi di tahun ini. Tahun ini semacam Tahun Kebangkitan bagi saya pribadi. Di tanggal ini, tahun lalu, saya bahkan tidak mengetahui mau kemana arah perjalanan saya ini. Namun ada 1 tekad kuat yang saya simpan waktu itu, yang intinya, “ketika saat ini saya belum mampu berbuat apa-apa, saya akan membantu orang lain terlebih dulu”, ada keyakinan dalam diri saya, bahwa akan ada jalan, akan ada pintu yang terbuka untuk saya memasuki ruang yang akan memperbarui kehidupan saya. Saya percaya Tuhan tidak pernah menutup mataNya.

Perlahan tapi pasti, meskipun bisa dibilang jalannya tidak mulus waktu itu, saya menemukan kembali jalan saya. Perjuangan saya tidak sia-sia, dan saya meyakini, tidak pernah ada perjuangan yang sia-sia dalam hidup saya, sekalipun waktu itu, rasanya bisa dibilang menyakitkan.

Menjadi operator warnet, menjadi jalan pembuka saya waktu itu. Saya melamar menjadi operator warnet, karena saya berpikir, bahwa dengan menjadi operator saya bisa online sepuasnya tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun. Dari situlah, saya menemukan keajaiban-keajaiban kecil. Pekerjaan yang tidak pernah terpikirkan sama sekali, namun dari situlah saya belajar banyak dan akhirnya membuat saya mengerti cara melayani orang dengan kondisi berbeda – sebagai karyawan, padahal biasanya saya melayani konsumen sebagai pemilik sebuah usaha, intinya disitulah saya diajari sabar. Dan saya sangat beruntung, pemilik warnet tersebut membuka ruang yang seluas-luasnya untuk saya.

Saya akan sedikit cerita tentang diri saya, internet sudah menjadi teman saya sejak medio 2006, namun ketika tahun 2012 saya mendapat pelajaran dari kesalahan-kesalahan saya, yang membuat saya hengkang dari kota Semarang, hampir 6 bulan di kota Kediri, jarang sekali online, karena gadget pun juga sudah tidak punya, apalagi uang. Hampir 6 bulan lamanya, jarang bersentuhan dengan dunia online yang notabene sudah menjadi sahabat. Rasanya mungkin kayak orang yang pensiun, tiba-tiba berhenti bekerja, alhasil, stress pun melanda karena tidak ada kegiatan, dan itu pun saya alami juga.

Saya sangat mensyukuri, setiap kejadian yang saya alami, karena dari kejadian itu, ada banyak hal yang bisa saya pelajari. Ketika hari ini saya berada di tempat yang jauh lebih baik dari tahun kemarin, saya tidak akan pernah lupa kejadian-kejadian yang saya alami sampai dengan saat ini. Dan ada satu catatan penting yang sangat saya garis bawahi, terkadang bukan orang dekat yang akan menguatkan diri kita dalam perjalanan ini, berdasar pengalaman saya, justru orang-orang barulah yang menguatkan dan mensupport diri saya tanpa mempedulikan apa masalah saya di masa lalu, dan malah mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah2 yang ada.

Luar biasa buat saya tahun ini, sekalipun di tahun ini saya pun memutuskan harus berpisah juga dengan orang yang mensupport saya, namun hal ini justru menguatkan saya untuk bergerak maju. Ada lembaran masa lalu yang harus ditutup,dan ada juga lembaran yang harus dibuka untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Masih banyak mimpi-mimpi yang belum tercapai, masih banyak PR2 yang harus diselesaikan.

Thanks to God untuk perjalanan yang LUAR BIASA ini :D, tak lupa doa-doa Orang Tua yang selalu menyertai setiap langkah di perjalanan ini, dan juga untuk semua orang-orang yang telah memberikan saya kesempatan dan ruang, untuk kembali lagi berkarya. Terima kasih.

“Hidup ini luar biasa indahnya, ketika kita mau bergandengan tangan, bukan hanya saat kita merasakan suka, namun di kala mengalami duka sekalipun…”

Sabtu, 28 Desember 2013

Tentang 2 Bata Jelek



Beberapa hari ini, saya sedang membaca sebuah buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Sebuah buku yang sudah lama saya tahu, namun tidak sekalipun saya pengen membacanya waktu itu. Dan, sekaranglah waktu itu datang, disaat yang tepat dan kondisi yang sedang membutuhkan bacaan.

Tentang 2 bata jelek, salah satu tulisan yang menarik sekali buat saya. 2 bata jelek ini menceritakan tentang bagaimana kebanyakan dari kita selalu melihat tentang keburukan, tentang kesalahan, ya intinya tentang hal-hal yang negatif yang dimiliki manusia dan mengabaikan tentang ratusan bata baik lainnya.

Seringkali yang terjadi adalah kita berfokus kepada kekurangan, kekeliruan, kesalahan, keburukan, dan itulah 2 bata jelek yang kita miliki, tiap orang memiliki hal itu, pasti. Padahal di dalam diri kita masing-masing juga ada, ratusan bata baik yang lebih banyak daripada 2 bata jelek itu, namun ketika kita sudah fokus ke 2 bata jelek itu, yang baik pun juga sudah terlupakan.

Banyak orang merasa, bahwa mereka tidak punya apa2, tidak bisa ngapa2in, yang ujung-ujungnya stress sendiri dan akhirnya mati konyol karena bunuh diri, ya karena mereka hanya melihat 2 bata jelek itu saja dalam diri masing-masing, fokus di kekurangan, bukan sebaliknya, padahal jumlah batanya lebih banyak yang baik daripada yang jelek. Ya itulah manusia. Sama halnya, ketika kita mempunyai pasangan, kadang isinya bentrok melulu, salah melulu, mencari kesalahan demi kesalahan, padahal jika mau melihat dari sudut pandang yang lebih luas, disamping 2 bata jelek dari pasangan itu, semuanya bata baik yang jumlah banyak. Manusia yang sedikit terlena karena emosi.

Seakan2 kejadian-kejadian yang dialami paling buruk, sehingga kebaikan2 yang pernah terjadi, kelebihan2 yang dimiliki tidak ada artinya. Mungkin memang tidak mudah untuk mencari jalan keluarnya, apalagi yang sudah terlanjur memiliki ego tinggi, yang tidak bisa mengalah dan mau mengucap maaf,

dan pada akhirnya, mau tidak mau, BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI dan menerima kekurangan orang lain yang jadi exitnya.

Rabu, 25 Desember 2013

Tentang Sebuah Pilihan



Ada banyak pilihan yang tersedia dalam perjalanan hidup kita. Semuanya bebas untuk kita pilih, tanpa harus takut kepada orang lain. Terkadang pilihan yang kita pilih membuat orang lain mendukung atau bahkan sebalik, menentang pilihan kita. Lebih banyak yang patah arang ketika pilihan kita, tidak didukung orang lain, dan memilih menuruti pilihan orang lain yang lebih mayoritas daripada pilihan diri kita sendiri hanya karena semata-mata tidak ada yang mendukung.

Respon terbaik adalah jalan terbaik untuk menjawab semua itu, ketika pilihan kita tidak ada yang mendukung, belajar untuk menguatkan diri untuk focus dan yakin bahwa pilihan kita yang terbaik, kita tidak harus serta merta menerima pendapat orang lain yang melemahkan kita, siapapun itu. Dengarkan pendapat mereka, bahkan pendapat yang buruk sekalipun, dengarkan saja, namun kita tidak harus melakukan apa yang mereka mau. Mungkin, pendapat orang lain ada benarnya tentang pilihan kita, disitulah kita harus bijak meresponi setiap pendapat yang masuk.

Saat kita memutuskan memilih sesuatu, terkadang ada sesuatu yang harus dikorbankan, bahkan bisa jadi pengorbanannya sangat besar dan belum tentu pilihan kita itu benar. TAPI, bisa jadi, apa yang kita pilih adalah sebuah gerbang menuju kehidupan baru yang lebih baik dan sangat jauh lebih baik. Siap tidak siap, kita harus bersiap menerima resiko tersebut, resiko untuk gagal atau resiko untuk berhasil.

Kuncinya satu, FOKUS untuk maju. Jangan melebaykan ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri kita. Sekalipun pada akhirnya belum berhasil, paling tidak kita mendapatkan pengalaman berharga dan pelajaran penting.

Bertumbuh Dengan Pelukan



Tulisan ini terinspirasi dari kejadian-kejadian yang saya lihat, maupun yang saya rasakan sendiri. Pernah suatu ketika, di pagi hari, saya mendapati seorang bapak yang sedang mengantar anaknya ke sekolah dengan sepeda motornya lewat di samping rumah, dari sekilas yang saya dengar, bapak ini menasehati anaknya dengan marah-marah. Saya perhatikan ekspresi dari bapak maupun anaknya, anaknya ini sudah SMA.

Inti dari percakapan sekilas itu, “patuhlah pada apa yang dikatakan orang tua” itu kata2 yang disampaikan Bapak ke anak-anaknya tapi dengan nada yang tinggi. Ekspresi anak itu pun, ya ekspresi takut dan sudah pasti diam saja. Itu sekali, ternyata ada kali kedua dan ketiga, saya mendapati bapak itu ketika mengantarkan anaknya itu dengan ceramah marah-marah juga, saya Cuma batin, “ya mungkin cara itu yang diterapkan di keluarga itu, harus dengan marah2”.

Saya pun di didik dengan cara yang kurang lebih sama, keras dan marah2, tidak jarang juga yang namanya gagang sapu atau rotan mendarat dengan manis di badan. Dan sampai sekarang pun saya tidak habis pikir dengan cara itu, ya mungkin sudah tradisi di keluarga cara seperti itu, tapi kadang juga tidak masuk akal. Namanya anak, yang namanya nakal asal tidak kebangetan pun wajar. Dan saya mendapati, bahwa kebanyakan yang terjadi adalah, anak mengikuti keinginan orang tua, bukan sebaliknya.

Namun, kebanyakan ortu mungkin lupa, bahwa setiap anak punya hak untuk menentukan pilihan masing-masing. Buat saya tidak masalah, ortu mengarahkan namun tidak secara pihak mengekang kebebasan si anak. Anak juga berhak untuk merdeka, dan itu yang tidak pernah saya dapatkan. Ternyata ada, keluarga yang mendidik anak-anaknya dengan disiplin yang tinggi, tegas namun tidak keras dan lebih banyak komunikasi dari hati ke hati dan saya mendapati itu. Sehingga anak pun menjadi dekat dengan orang tua, menempatkan orang tua sebagai sahabat, bukan sebagai dictator.

Seandainya, semua ortu bisa mengerti anak dari sudut pandang anak, bukan melulu tentang obsesi orang tua yang tidak pernah kesampaian dan dibebankan ke anak2nya. Dan alangkah indahnya, ketika semua keluarga tumbuh dengan pelukan. Pasti ke depan, generasi-generasi yang muncul pun bukan generasi yang mudah marah, mudah tersinggung, karena mereka di didik dengan hati dan diajari untuk mengerti orang lain.

Minggu, 15 Desember 2013

Jangan Cuma Hari Ini

[caption id="attachment_479" align="alignnone" width="300"]TIm 9 | SongoSelow TIm 9 | SongoSelow[/caption]

Kata-kata dari seorang teman baru yang semalam sempat terucap, ketika kami, kelompok kecil yang terbentuk dari berbagai macam komunitas, selesai mengikuti sebuah acara perlombaan tentang #HeritageRace yang diadakan oleh komunitas penggiat sejarah di kota Semarang. Harusnya ada 10 orang di tim kami, namun yang ada, kami hanya berdelapan. Namun hal itu tidak mengurangi keseruan yang ada di tim kami, tim nomer Sembilan yang punya slogan “ SongoSelow” :D.

Start dari pagi hari, untuk pertama kalinya kami bertemu, berkenalan, masih ada rasa-rasa canggung. Situasi mulai mencair, setelah beberapa saat satu dengan yang lain mulai mengenalkan diri. Ya itulah kami pagi itu, berangkat dari latar belakang yang berbeda, komunitas berbeda, namun semuanya menyatu, tanpa pernah memperdulikan asal muasal, pagi itu kami dibentuk untuk mengikuti lomba itu.

Dari awal, tim Sembilan, tim kami ini, tidak mengincar kemenangan, kami lebih menikmati apa yang menjadi tugas dan challenge yang diberikan oleh panitia. Menang syukur, tidak menang pun ya sudah, pagi itu kami bersenang-senang. Ketawa – ketiwi, dan kebanyakan yang kami lakukan bernarsis ria, dimana saja siap foto.

Hal itulah yang menguatkan kami sebagai tim, celotehan-celotehan kecil terjadi, guyonan, ya semuanya melebur. Tidak ada lagi tentang saya, maupun komunitas tempat saya berasal, begitu juga dengan teman2, lebur, dan inilah keseruan kami pagi itu. Teman yang baru, persodaraan baru dan pastinya akan menjadi cerita-cerita baru di masa depan.

Tim kami, memang tidak mendapatkan penghargaan apapun di malam Awarding Night di acara itu, namun ketika salah satu anggota tim kami diundang ke panggung menyampaikan testimony dan kesan-kesan mengikuti acara itu, tim kami jadi bahan pembicaraan, ya semacam trending topic disbanding tim pemenang itu sendiri :D.

Bagaimana tidak, anggota kami menceritakan salah satu moment yang sebenarnya pun menjadi momen lucu dan seru bagi kami selama mengikuti acara race ini, tentang tantangan belanjaan yang kami beli susah payah hanya karena kami keasikan membeli es doger, belanjaan itu ketinggalan dan ketika panitia di cek poin menanyakan tentang belanjaan itu, barulah kami menyadari ada yang “hilang” hahahaha. Dan tambah parah, MC di acara awarding itu memang gokil plus edan, dan jadi bahan bully-an lah tim kami di malam itu :D hahaha,, konyol memang, namun dari situ muncul persaudaraan baru.

Jangan Cuma Hari Ini, rasa persaudaraan itu muncul. Buat satu persatu cerita baru dari persaudaraan baru ini. Kenangan-kenangan baru untuk kami, saudara-saudara baru kami kelak.

“Satu Tempat, Puluhan Manusia, Sejuta Tujuan, Satu Cerita Baru ( Alim )”

Jumat, 06 Desember 2013

Kemana Fokusnya



Memang tidak bisa dipungkiri apa yang kita pikirkan pasti tidak sama dengan yang ada di pikiran orang lain. Tidak perlu jauh2, dengan orang- orang terdekat sajalah, bisakah menyamakan visi dan misi untuk mencapai sesuatu? Mungkin akan mudah sekali ketika yang dipikirkan adalah pikiran yang mainstream, yang kebanyakan orang pikirkan, namun bagaimana dengan pikiran yang menantang arus. Bisa jadi kita akan berkonflik dengan orang-orang sekitar kita yang tidak sefrekuensi pikirannya, apabila kita tidak merespon dengan benar tentang hal itu.

Namun sebenarnya kalo kita mau focus ke SOLUSI, bukan semakin memperkarakan masalah yang terjadi, semuanya bisa diselaraskan. Konflik terjadi, ketika kita dengan pihak lain saling show off ego, sama-sama kekeh dengan pendapatnya masing-masing sehingga tidak ketemu jalan tengahnya. Memang tidak mudah, untuk menurunkan ego, ada factor jaim dan gengsi yang dipertaruhkan disana. Belajar menerima pendapat orang lain itu memang tidak mudah, membutuhkan kebesaran hati, untuk memberikan ruang kepada orang lain.

Hari-hari ini saya pun juga masih belajar tentang hal itu, karena saya menyadari bahwa jalan yang saya pilih berbeda dengan orang kebanyakan dan factor-faktor dari masa lalu juga tidak bisa lepas dari kehidupan saya sekarang ini. Jadi ada 2 PR yang harus saya, perbedaan pikiran dengan lingkungan sekitar dan justifikasi atas masa lalu saya. Mungkin ketika saya focus, ke 2 hal itu, yang terjadi adalah saya tidak pernah maju dan saya akan terjebak di masa lalu saya. Namun Thanks GOD , saya sudah tidak berada disana lagi, di area masa lalu saya. Dan meskipun, harus menerima kenyataan bahwa orang-orang terdekat pergi karena ke 2 hal di atas.

Hari ini banyak orang – orang baru yang membantu saya, mengangkat rasa percaya diri saya lagi yang sempat down, membantu saya menemukan jalan dan solusi untuk menyelesaikan efek-efek masa lalu saya. Dan saya sangat mensyukuri hal itu, masih ada orang yang mau menerima saya dengan keadaan saya yang amburadul. Dan inilah yang saya perlukan, SOLUSI, karena ketika orang lain hanya berbicara tentang justifikasi dan kesalahan, rasanya saya sudah kenyang dengan hal itu. FOKUS!

Minggu, 24 November 2013

Pemilik Kesalahan

Menjadi orang yang punya masa lalu buram, sejatinya tidak pernah dibayangkan oleh orang yang mengalami pengalaman itu. Namun ketika orang tersebut mampu menyikapinya dengan baik dan benar semuanya akan mampu dilaluinya dengan baik. Tapi hal itu tidak berlaku bagi kebanyakan masyarakat kita, ketika ada yang pernah melakukan kesalahan, hukumannya adalah di bully, di judge seenaknya, dan kebanyakan hanya bisa mengejudge tanpa bisa memberikan solusi untuk orang tersebut keluar dari masa lalunya yang suram. Dan, mungkin tanpa pernah diketahui para pengejudge itu bahwa orang yang bermasa lalu suram itu bisa jadi terus berusaha sekuat tenaga dan berupaya semaksimal mungkin untuk keluar dari jeratannya masalahnya itu namun karena belum ada hasilnya, rewardnya sekali lagi adalah di bully lagi.

Tidak ada yang mau hidup dalam kesusahan dan terjebak dalam suatu masalah terus menerus, saya meyakini hal itu. Saya juga pernah menjalani dan mengalami berada di fase itu, dan sampai detik ini pun saya masih mengalaminya. Mungkin, ketika yang menjudge kita adalah orang-orang yang jauh dari kehidupan kita, tidak perlu dibikin pusing. Namun ketika yang menjudge adalah orang-orang terdekat kita, bisa jadi soal yang penting ketika kita tidak merespon dengan baik. Ketika hal itu saya alami, saya hanya menguatkan FOKUS saja, ketika kita fokus ke bully an itu, yang ada hanya masalah dan masalah yang akan kita hadapi ke depan, saya tetap FOKUS ke plan SOLUSI saja, bukan yang lain.

Dengarkan saja setiap bully an yang diucapkan ke kita, belajar untuk bersabar, belajar untuk tenang, keep smile :D. Terus berserah ke Tuhanmu. Yakini saja, kehidupanmu tak selamanya berada di bawah, ibarat bola yang memantul, ketika bola itu jatuh ke bawah, setelah itu dia akan memantul ke atas. Ya sesederhana itu hidup kita, namun terkadang memang faktanya tidak sesederhana itu.

Banyak orang yang berhasil dalam kehidupan mereka, sekalipun bermasa lalu suram. Jangankan orang-orang besar di belahan dunia yang lain, di dekat kita, kita bisa banyak belajar dari orang yang berhasil dalam kehidupan mereka. Dan jangan-jangan, masa lalu suram itu memang bagian dari proses yang harus dilewatkan dalam kehidupan ini untuk meraih sukses. Dan jangan-jangan pula, para pengejudge itu belum melalui proses itu, sehingga bagi mereka mudah sekali untuk membully? :D.

Semangat ya kawan-kawan yang (mungkin) saat ini sedang dirundung masalah, keep faith, keep strong, keep moving . Pasti ada jalan keluar, percayai hal itu. You’re Not Alone. Tuhanmu selalu bersamamu. Mari bergandengan tangan, saling menguatkan dan terus bergerak.

Minggu, 17 November 2013

Wisma Perdamaian & Noni Belanda



Halo Selamat Pagi,, J

Ketemu lagi di hari senin, ini hari yang ditunggu-tunggu ya setelah weekend kemarin ato malah hari ini adalah hari yang menyebalkan? Hahaha… :D. Percaya saya, kalo pengen setiap hari berasa hari libur, jadi entrepreneur saja :D. Enak mau ngatur jam kerja, mau ngatur bayaran berapa dan seabrek enak-enak yang lainnya tapi tetep ya, kalo mau ngerasain enak itu harus nyobain yang nggak enak dulu.

Pengen sharing kegiatan semalam saja deh. Semalam saya dapat kesempatan buat dolan ke Wisma Perdamaian, lokasinya di seberang Lawang Sewu. Orang semarang saya yakin pasti banyak yang tahu, tapi kebanyakan juga belum pernah kesana hehehe. Semalam ada undangan kumpul-kumpul dengan temen-temen kreatif di Semarang.

Nah, mumpung di Wisma Perdamaian, jalan-jalanlah saya dan teman-teman yang lainnya ke lantai atas, menikmati Lawang Sewu dan Tugu Muda dari teras lantai 2. Di ruangan lantai 2 ini sangat terasa hawa mistisnya, menurut cerita penjaga gedung ini, Wisma Perdamaian ini usianya jauh lebih tua dibandingkan Lawang Sewu. Yang lebih seru lagi, si penjaga ini cerita, lantai 2 ini kerap muncul noni2 Belanda.

Ceritanya mulai seru, ketika penjaga ini cerita ketika noni-noni Belanda ini pernah ditemuinya di awal-awal dia masuk kerja, saat itu tanpa sengaja, penjaga itu membuka kamar tidur noni itu dan mendapati si noni yang berambut pirang itu sedang merias dirinya di depan kaca dan mengenakan gaun. Dan tanpa diminta, penjaga itu menunjukkan kamar tidur si noni tersebut. Kamar yang cukup luas, dengan pintu-pintu yang besar.

Petualangan seru semalam, pertama kalinya datang ke gedung itu dan mendapat kesempatan untuk tour singkat di dalam gedung itu. Dan, inilah yang terkadang membuat saya berkhayal, punya mesin waktu, melihat Semarang di masa lalu dengan mata kepala sendiri :D.

Senin, 21 Oktober 2013

Namanya Pedro

 

pedro


Namanya Pedro, seekor kucing berwarna putih, blesteran antara kucing lokal dan bule :D. Kali ini, saya pengen cerita tentang sosok berkaki empat ini. Kucing yang lucu menurut saya, kadang kucing ini juga yang nemenin tidur dan kadang kucing ini juga yang selalu mengusili saya ketika tidur dengan nyanyiannya di pagi2 buta, hanya karena dia ingin keluar rumah hahaha. Kucing ini bukan milik saya sih, dia sudah ada dirumah ini terlebih dahulu, mungkin kalo ditelusur, bisa-bisa Pedro ini jadi kakak saya karena sudah tinggal disini duluan hahaha :D.

Namanya Nabila, gadis kecil yang multitalent empunya kucing putih itu. Jangan pernah nanyain kadar sayangnya Nabila sama Pedro ya, patut diacungi jempol. Pernah suatu ketika, Pedro lama tidak pulang dan sesekalinya pulang, kondisinya kurus kering dan terlihat sakit. Makan susah, kadang malah keluar mulu isi perutnya. Akhirnya Pedro pun makan disuapin, sedikit-sedikit makanan bisa masuk, sempat dibawa ke dokter juga, namun karena nggak kunjung sembuh, bisa ditebak, si Nabila pun juga ketularan sakitnya tuh.

Dan yang bikin gemes, si Pedro ini kalo tahu Nabila nggak ada dirumah, dia juga akan ngilang berhari2, seperti kemarin ketika Nabila pergi ke luarkota hampir 10 hari, Pedro pun menghilang dan seperti biasa, nggak pulang berhari-hari. Ketika Nabila pulang dari luarkota, dan mendapati Pedro tidak dirumah, ekspresinya tersirat sedikit sedih. Beberapa hari setelah Nabila pulang, Pedro pun juga belum kelihatan.

Sore tadi, tanpa dosa, dengan tenang Pedro datang dengan nyanyiannya, berjalan pelan di depan saya yang sedang ngobrol di depan rumah, buru2 saya gendong tuh si Pedro dan saya bawa masuk kerumah, bener saja dugaan, Nabila senengnya nggak ketulungan, ekspresinya sumringah :D hehe. Mungkin seperti kemarin2 lagi, Pedro pergi lagi dan akan selalu pulang lagi.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Just, I Believe in ME, that I CAN :D



Ada masa yang memang tidak bisa diubah, ada masa yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilalui dan dirasakan, meskipun itu pahit rasanya. Tapi itulah kehidupan, tidak bisa kita merasakan manis, sebelum kita tahu rasanya pahit.

Pahit juga tak selamanya pahit, karena kelak kita akan merasakan manisnya kehidupan, hanya saja, kita mau atau tidak untuk terus berjuang dan bersabar untuk mereguk manis itu. Yang kita temui, bukan berarti sandaran terakhir, bisa jadi itu adalah persinggahan sejenak dalam kehidupan kita, karena ada rencana yang lain diluar rencana yang kita buat, yang lagi-lagi harus kita lalui.

Hari ini mungkin kita menangisi keadaan kita yang terpuruk lemah tanpa daya, namun jangan sesekali menyerah karena keadaan, hanya kita, bukan orang lain yang mampu menjaga dan membangkitkan semangat itu. Terus bergerak maju, meskipun satu persatu orang berjalan meninggalkan kita. Yang kita punya hanya MIMPI dan SEMANGAT, jaga terus, jangan sampai ke 2 hal itu hilang.

Pesan dari The Pursuit Of Happyness, menjaga lagi irama kehidupan yang terkadang goyah karena faktor2 dari luar. That’s Life! Tidak ada lagi waktu untuk meratapi, sekarang waktunya berlari untuk mengejar ketertinggalan :D.

Just, I Believe in ME, that I CAN :D

Senin, 07 Oktober 2013

Rekreasi Visual



Jalan-jalan ke mall, dulu sekali mungkin menjadi rutinitas sehari-hari, namun setahun belakangan ini, kebiasaan itu jarang sekali saya lakukan. Dan semalam, saya ngemall dengan seorang teman, karena dia sedang mencari-cari celana. Ada hal-hal yang membuat saya tertarik dengan pajangan2 baju yang ada di mall itu, mulai dari display produk, foto2 produk maupun desain2 logo.

Saya baru menyadari, ternyata sudah lama sekali saya tidak melakukan “rekreasi”, dalam hal ini yang berkaitan dengan tampilan2 produk. Ada rasa excited yang muncul, dan rekreasi itu menginspirasi saya untuk memberikan “suntikan” ide yang sangat menyegarkan untuk brand kaos yang saya miliki.

Memang, melalui internet hanya dengan searching saja, semuanya bisa ditampilkan. Namun, tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak atau berjenak-jenak hanya untuk melihat pemandangan di mall, ya memang refreshing dalam arti sebenarnya.

Ada ide yang memang dipikirkan dan dikonsep dengan matang dan bisa di eksekusi, namun ada juga ide yang tiba-tiba hanya terlintas dan akhirnya juga bisa dieksekusi. Biasanya kalo saya, ide datang saat otak ini bersantai. Sama halnya ketika menulis tulisan ini, 5 menit yang lalu pun saya masih sibuk dengan pekerjaan rumah, tidak kepikiran untuk nulis, namun ketika ide itu datang, langsung sikat dan jadilah tulisan ini :D.

Selamat berkarya kawan. Yuk saling mensukseskan satu sama lain, jangan sukses sendiri, nggak seru hehehe.

Jumat, 04 Oktober 2013

Tumbuh, berkembang dan bermanfaat

coverd


Tahun ke 5. Ya tidak terasa perjalanannya sudah sedemikian lama, ibarat manusia, proses pembentukan terjadi dalam dirinya selama 5 tahun kemarin. BeeKaos, nama yang dicetuskan saat itu, yang bahkan tanggal lahirnya pun disamakan dengan tanggal lahir mbak pacar, karena kesukaannya dengan Bee itu sendiri.

Proses panjang, yang tidak mudah, penuh perjuangan, ada tawa dan air mata di dalamnya. Meskipun sempat terhenti hampir setahun lamanya, namun Tuhan memberikan harapan baru untuknya untuk kembali lagi bernafas saat ini. Dengan spirit baru dan orang2 hebat yang tergabung di dalamnya saat ini, BeeKaos perlahan berjalan dalam kepastian.

Tanggal 5 Oktober, BeeKaos merayakan hari jadinya yang ke 5, tidak banyak harapan yang digantungkan untuk usaha ini, kecuali agar sampai kapan pun usaha ini memberikan manfaat bagi siapapun, karena ada tujuan social yang kita selipkan saat BeeKaos ini lahir. Bukan untuk gaya-gayaan, namun saya menyadari, bahwa masih banyak orang yang hidup berkekurangan yang perlu dibantu.

Saat ini BeeKaos bukan hanya beberapa orang saja, namun BeeKaos punya banyak orang yang ada di belakang layar, yang secara langsung telah menorehkan peluh mereka dalam perjalanan BeeKaos hingga saat ini. Ada banyak keluarga, di dalam tubuh BeeKaos, dan setiap produk yang di hasilkan itu adalah hasil kerja keras tim hebat yang terdiri dari banyak orang.

Tumbuh, berkembang dan bermanfaat. Itulah doa2 yang terucap untuk BeeKaos di masa depan. Saya dan manajemen, memang belum mampu melakukan hal besar untuk Indonesia, namun dari hal kecil ini, semoga mampu menginspirasi teman2 yang lain, agar mampu mensukseskan orang lain, bukan hanya satu, tapi banyak, bukan hanya sepuluh tapi ratusan, bahkan jutaan :).

Happy Birthday BeeKaos :D
Smoga madumu, mampu memberikan manfaat bagi semua orang
terus tumbuh, berkembang dan bermanfaat,,,

Jumat, 27 September 2013

Harmonisasi Kehidupan

Saya masih inget saat beberapa tahun yang lalu, masih ada ajang pencarian bakat, waktu itu masih awal-awal. Dan suatu ketika, ada unjuk kebolehan dari peserta yang sudah terpilih kategori solo, di gabung menjadi sebuah grup vocal, komplit dengan dance nya waktu itu.

Saya tertarik dengan salah satu peserta, yang menurut saya, secara perform solonya keren apalagi ditunjang dengan dance. Nah, ketika mulai di gabung menjadi sebuah grup vocal, performnya berubah, tidak seatraktif sewaktu dia perform solo. Hal ini pun menjadi tanda Tanya tersendiri buat saya, dan seingat saya waktu itu, juri-juri juga mempertanyakan hal itu.

Dan tahukah, apa jawabannya ketika dewan juri mempertanyakan hal itu? Dia hanya bilang, saat dia perform solo, yang dia pikirkan adalah tentang bagaimana dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk penonton, sedangkan ketika dia dimasukkan di grup, dia memikirkan bagaimana grup ini bisa serasi dan kompak untuk memberikan yang terbaik dan tidak memikirkan tentang dirinya lagi. Jawaban itu diberi applause oleh dewan juri, karena memang seharusnya seperti itu yang terjadi dan dilakukan.

Mungkin ketika peserta itu hanya memikirkan dirinya sendiri, dia sudah tidak peduli lagi dengan keserasian dan kekompakan grupnya, karena secara skill, dancenya lebih jago, maka yang ada grup itu akan hancur secara perform, karena tidak ada kesolidan disana. Anggota grupnya pamer sendiri2 kemampuannya masing-masing.

Dan itu sebenarnya yang menjadi pekerjaan rumah buat kita semua, dari cerita diatas harusnya kita bisa berbagi dan saling melengkapi, karena kita berada di satu grup, mulai dari keluarga, RT, RW, Kelurahan sampai Negara. Harmonisasi kehidupan yang perlu digiatkan, karena ketika kita hanya bisa memikirkan diri sendiri dan selalu mengkritisi orang lain dengan kekurangannya, kehidupan yang kita miliki hanya akan bertambah mundur.

Yuk ah, kita bergandengan tangan, saling menopang, saling membantu, nggak perlu hitung-hitungan. Tuhan pun juga tidak akan menutup mata dengan segala daya upayamu. Ada banyak orang yang perlu disupport, tidak perlu saling tunjuk, ajukan diri untuk menjadi pelopor.

Tidak harus dengan gerakan yang besar, mulai dari yang kecil dan sederhana saja :D. Tulus ikhlas, niatkan diri untuk membantu demi kebaikan semuanya.

Rabu, 25 September 2013

Jalan Pulang



Kemarin siang selepas menyelesaikan sedikit urusan, saya menyempatkan mampir ke “rumah” seorang sahabat. Saya mengenalnya sejak tahun 2008 an, namun kenal lebih dekat lagi setelah tahun 2010 menjadi teman satu kost. Dan di kost itulah, perjalanan saya dan dia dimulai. Saya memulai kehidupan dari nol dan dia pun juga terseok2 menapaki kehidupannya yang menurut saya serba misterius.

Susah senang, rasanya semuanya dijalani bersama di rumah kost itu. Kadang makan, kadang enggak, bahkan kadang hanya bergantung kepada air gallon, karena saking nggak punya duit untuk beli makan. Dari situlah karakter terbentuk, hubungan saya dan dia lebih erat.

Menurut saya, dia sebenarnya orang yang cerdas, hidupnya didedikasikan untuk dunia fotografi, boleh dibilang sangat tergila2, namun karena stylenya yang nyeleneh, banyak yang menyia2kan kalo menurut bahasa saya. Sering saya bilang ke dia, harusnya dengan skill yang dimiliki, harusnya punya vendor sendiri, jangan ikut orang terus. Namun ternyata, dia memang nyaman hidup sebagai freelancer, dengan segala keterbatasan dan kekurangan.

Bisa dibilang, lebih rasanya kalo hanya sekedar sahabat, setiap hari bertemu, berdiskusi bareng, ya sama menempatkan dia sebagai kakak, meskipun usianya hampir sama dengan saya. Dia, yang meracuni saya dengan berbagai skill yang saya punya saat ini, video editing, dia yang ngajari, motret pun dia juga yang ngajari, kalo urusan editing foto, dari dulu saya sudah pasrahin ke dia kalo ada job, saya akui skillnya keren banget.

Terkadang rindu juga untuk ngobrol, guyon2, dolan, ngejob bareng dan kerinduan itu saya tumpahkan kemarin, di “rumah”nya, di areal pemakaman di sudut kampung.

Hampir 2 tahun, dia pergi, kenangan tetap terjaga, hubungan masih sama. Hanya saja dia sudah pulang terlebih dulu.

Miss You Bro!

Selasa, 24 September 2013

Tidak Mudah Menjadi Aku



Malam semakin larut, mungkin diantara batas malam dan dini hari. Entah sudah berapa kali, lagu It’s Not Easy (to be me) nya Five For Fighting ini berulang. Mata sebenernya sudah lelah dengan kegiatan seharian tadi, tapi.. masih pengen berasyik2 berkutat dengan PC. Dengerin lagu ini, jadi inget film Man of Steel yang sempat saya tonton beberapa waktu kemarin.

Memang nggak mudah sih, menjadi orang yang ber BEDA, apalagi yang melawan arus. Bisa2 dicap sebagai orang aneh, orang gila, orang yang sok, dijauhi orang, dan sebagainya :D. Nggak ngerti juga saya, sebenarnya yang aneh itu yang mana, yg berpikir BEDA atau yang ngejudge aneh. Mainstream istilah yang sering dipakai, buat yang selalu ikut arus kebanyakan orang pada umumnya.

Sebenarnya kalo di pikir2 lagi, siapa sebenarnya yang membatasi pikiran kita dan membuat kita terjun ke arus mainstream? Kita sendiri dan lingkungan, kalo menurut saya. Masih ingatkah tentang cita-cita kita waktu kecil, jadi dokter, jadi astronot, jadi insinyur, dan lain sebagainya, sudah tercapaikah? . Selamat bagi yang sudah mencapai cita2 masa kecilnya, sedangkan yang lain, bagaimana? :D.

Jujur, saya sendiri lupa apa cita-cita masa kecil saya. Mengingat2 yang kemarin, dan terlalu focus pada masa lalupun juga sedikit sia-sia karena tidak akan mampu merubah masa depan. Hanya butuh dukungan orang lain untuk menguatkan keputusan untuk merubah masa depan dengan memilih jalan yang terbaik dan memastikan bahwa kita benar-benar melangkah dan tidak hanya diam saja, berharap perubahan datang dengan sekejap.

“Tidak penting lagi masa lalu kita, yang penting adalah saat ini menuju masa depan, yang kemarin sudah lewat, belajar dari pengalaman, perbaiki, berjalan lagi, terus berbenah, terus belajar dan yang pasti adalah niat ” itu kata2 Kang iLik sAs yang masih saya ingat.

Kadang ada perasaan jengkel, ketika saya dinilai dari masa lalu, tapi sekali lagi, semua kejadian itu tidak ada yang sia-sia, dari kejadian demi kejadian yang saya alami mengajarkan saya banyak hal, salah satunya adalah kesabaran, bukan hanya sekedar sabar, tapi bagaimana caranya mengelola emosi, bukan menahannya :D.

Ya benar itu lirik lagunya, TIDAK MUDAH MENJADI AKU, tapi mau tidak mau harus dijalani juga kan . Dibawa seneng aja sih, supaya hasilnya juga maksimal. Ketika orang lain belum percaya terhadap kita, kita tidak perlu membuktikan kok, lakukan saja yang terbaik untuk kita sendiri, bukan karena pembuktian kepada orang lain :D.

“Tidak Mudah Menjadi Aku,, Namun Bukan Berarti Aku Tidak Bisa Melakukannya :)”

Selasa, 10 September 2013

Pulang



Entah kenapa kata-kata itu yang terngiang seharian ini. Ada kenginan untuk pulang, tapi… Andaikata pulang pun ya mau pulang kemana? Ke rumah yang mana? . Adakah rumah yang benar-benar menungguku untuk aku datangi? Adakah rumah yang akan menyambut kepulanganku?

Bagaimana jadinya ketika aku pulang dan ternyata tidak ada yang mengharapkan aku pulang, dan tidak pernah mengharapkan kedatanganku lagi kerumah itu. Rasanya aku memang sudah tidak lagi menemukan kenyamanan sebuah rumah sejak 3 tahun lalu aku meninggalkan rumah.

Rumah, aku sendiri pun sudah lupa bagaimana caranya merasakan tinggal di sebuah rumah, yang benar-benar rumah, dimana ada keluarga, orang tua dan adik2 didalamnya. Ya mungkin sesekali aku mendatangi hanya untuk singgah sejenak, karena aku sendiri juga bakal punya rumah, yang benar-benar rumah seperti dalam bayanganku, dimana ada dia bersamaku yang akan selalu menunggu setiap aku pulang.

Entah kemana aku melangkahkan kaki untuk pulang..

Minggu, 08 September 2013

Keterbatasan Bukan Alasan



Sering dari kita, termasuk saya juga dulu di masa lampau, ketika terbentur dengan yang namanya keterbatasan, yang ada bukannya semakin bersemangat mencari jalan keluar untuk menghadapi keterbatasan itu, tapi malah sebaliknya, putus asa, nggak semangat dan mencari ribuan alas an untuk mendukung keterbatasan itu.

Namun seiring berjalannya waktu dan banyak kejadian yang saya alami, ada banyak hal yang mengubah pandangan saya tentang keterbatasan itu sendiri. Yang awalnya ketika keterbatasan itu datang merontokkan semangat, sekarang saya membalikkan keadaan, ketika keterbatasan itu datang, saya jadikan keterbatasan itu sebagai motivasi yang berkali-kali lipat untuk menyusun semangat.

Memang tidak mudah, melakukan apa yang saya lakukan, tapi saya percaya, ketika saya bisa melakukan berarti kamu pun juga bisa melakukan. Hanya sedikit membalikkan cara berpikirnya. Analogi yang sering saya pakai adalah keterbatasan tentang uang dan makan. Ketika merasa uang kita terbatas bahkan mungkin sama sekali tidak punya uang, apakah kita akan diam saja, sementara kita butuh makan, ada  istri dan anak membutuhkan makan dirumah. Pilihannya ada 2, meratapi nasib saja karena tidak punya uang atau lebih giat lagi untuk produktif menghasilkan sesuatu untuk mendapatkan uang lebih.

Begitu juga dalam berkarya, saya bersyukur hari-hari ini, saya mendapatkan (kembali) fasilitas-fasilitas yang buat saya cukup memadai untuk berkarya dengan passion saya di dunia foto dan video, karena saya dipinjami temen-temen yang luar biasa baik. Ingat ya, punya fasilitas milik sendiri pun belum tentu bisa menghasilkan karya, saya juga sudah mengalami fase-fase itu. Banyak malesnya, banyak nganggurnya fasilitas-fasilitas yang saya miliki dulu.

Selamat Berkarya di hari ini kawan :D
Jangan jadikan keterbatasan sebagai penghalangmu untuk maju dan berkarya,
Ketika kamu menemui jalan buntu, kamu bisa mencari jalan yang lain,
Kalo bisa menghancurkan jalan buntu itu, itu lebih baik.
Jangan pernah berhenti bergerak hanya karena merasa terbatas
Lawan semua keterbatasanmu.
Saya bisa melakukan, pastinya kamu juga bisa :D.

SEMANGATTT!

Rabu, 04 September 2013

Apakah Hanya Sekedar Kebetulan?



Dulu saya pernah menulis, tentang motor impian saya di masa kecil, yang akhirnya bisa saya beli sendiri setelah hampir 10 tahun kemudian. saya punya #DreamList tentang motor dan mobil, karena saya memang suka dengan dunia otomotif. Untuk motor pun saya hanya beberapa yang ada dalam #DreamList, tidak semua saya masukkan. Mimpi sih boleh muluk2 tapi jangan kemaruk :D hehehe.

Semenjak motor yang iklannya dibintangi oleh Agnes Monica dan VJ Daniel itu dilaunching beberapa tahun lalu, semacam ada chemistry ketika pertama kali melihat motor ini. Secara penampilannya yang menurut saya – gambot, gede gitu tapi dengan persneling matic, malah bikin asyik, meskipun ada konsekuensi ber matic ria itu bikin boros, tapi menurut riset pun, pabrikan ber logo sayap itu kan terbukti irit :D. Dan sebab itulah saya memasukkannya ke dalam #DreamList yang saya bikin.

Mungkin bisa dibilang kebetulan, tapi menurut saya, ini lebih mengarah ke persiapan mental saja, menunggu waktu untuk meraih bagian demi bagian dari #DreamList itu, selama visualnya terus terjaga dan aktif. Ketika saya dulu nyambi jadi operator warnet, temen seperjuangan saya disana dulu, memakai motor itu yang edisi lama, dan motor itu yang sering saya pinjam untuk keperluan mendesak, itu satu ya :).

Kedua, di rumah saudara yang saya tinggali di Kediri, dirumah pun ada juga motor itu, malah yang edisi terbaru, tapi jarang sekali saya pakai karena memang dipakai untuk kerja. Meskipun jarang sekali saya pakai, saya setiap hari melihat motor itu dan ketika melihatnya, ada semacam – entah doa atau #SelfTalk, yang meyakinkan saya :).

Dan ini yang ketiga, sekarang saya disini, di semarang, kemana2 motor ini jadi motor operasional saya, motor yang ada di #DreamList :D, keren kan.. dan yang makin seru, kebanyakan temen-temen banyak yang pakai motor itu, pikiran berasa dicekoki terus jadinya hehehe. Kalo saya sih yakin, tinggal tunggu waktu saja :D, serahkan saja kepada Sang Pemilik Hidup, kalo memang diperbolehkan punya, ya bakal punya, dan bisa jadi lebih bagus lagi dari #DreamList, yang penting YAKIN dan PERCAYA :).

Selamat Berkarya di hari ini,, :) SUKSES untuk semuanya,,, GBU,,

Pernahkah Belajar BerMimpi?



red: penampakan SMA saya - duluuuuuu banget :D

 

Kepikiran tadi pagi dijalan, selintas tentang temen-temen di SMA. Melihat foto2 mereka melalui media social milik mereka, kadang timbul pertanyaan tentang cara mereka di didik oleh ortu mereka, adakah yang salah? Nggak sih :D, hanya sedikit amaze aja karena rata-rata temen saya selepas SMA, melanjutkan pendidikan mereka di Luar Negeri dan kebanyakan akhirnya tinggal disana.

Yang bikin saya penasaran, Apakah mereka di ajari untuk “melihat” masa depan? Apakah mereka di ajari untuk bermimpi? Apakah mereka tahu, kemana mereka akan sampai dimana beberapa tahun ke depan? Ataukah dalam keluarga mereka, memang budayanya seperti itu? :D.

Di SMP, saya sekolah di sekolah swasta yang mempunyai aturan ketat, disiplin yang ketat, sepatu harus hitam, salah sedikit berarti hukuman, hampir 2 tahun saya sekolah itu ( tahun pertama masih di Kediri, dan sekarang SMPnya udah jadi Mall :D ) dan kemudian masuk ke SMA yang punya gaya yang berbeda, aturannya fleksibel, tidak mengikat, dan yang penting pake sepatu dengan warna yang bebas :D, nggak ada yang ngelarang.

Pergaulan waktu itu pun biasa, sampai selepas lulusan SMA, semua terpencar. Ada yang langsung melanjutkan ke luar negeri, ada yang kuliah di luar kota. Dan sekarang, hampir 12 tahun, jarang sekali berjumpa, sesekali ketemu hanya say halo saja  melihat mereka hidup dengan keluarganya di luar negeri, dan bahkan ada seorang teman yang punya istri orang Jepang, itu teman saya main bola di SMA :D. Mungkin mereka dari kecil, sudah di berikan “blue print” masa depan mereka, tapi kali melihat pencapaian temen2 sekarang, paling tidak mereka sudah punya mimpi dari sejak kecil.

Saya sendiri, tidak pernah diajari untuk bermimpi tentang masa depan saya, karena saya di “siap” kan untuk menjadi orang biasa, yang hidup untuk mengalir mengikuti arus, tumbuh untuk sekolah, mengikuti jenjang pendidikan, lulus kuliah bekerja dan intinya punya rutinitas sama, karena keluarga saya berkultur seperti itu. Lahir – Sekolah – Kuliah – Kerja – Nikah – Punya Anak, ya seperti itu siklusnya.

Tapi, itu dulu sih , Kalo sekarang, mimpi saya besar, mimpi saya banyak, dan sekarang saya sedang menuju kesana  dan yang membuat saya bertahan, salah satunya adalah mimpi2 itu. Dan nggak sedikit pula, yang meremehkan mimpi2 kita lho,,:D

Tetap Semangat saja dengan hidup kita, raih mimpi, terus berusaha dan jangan pernah lupa BERDOA :D.

Minggu, 01 September 2013

Kehidupan Yang Tidak Sejalan

null

Pagi ini pengen sedikit menulis tentang arah kehidupan yang tidak sejalan, tentang mimpi yang berbeda. Tidak ada yang salah ketika kita mempunyai mimpi yang berbeda. Kita terlahir menjadi manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya, memiliki kecerdasan dan keinginan masing2. Namun terkadang, karena mimpi kita yang berbeda dengan yang lainnya, yang ada bukannya dukungan tapi malah cemoohan dari sekeliling kita.

Minggu lalu saya menonton sebuah film animasi garapan dari DreamWork Animation, berjudul “How To Train Your Dragon”, film yang diproduksi tahun 2010 ini sangat menarik menurut saya karena film ini mengisahkan tentang seorang bocah Viking, yang dituntut untuk mengikuti tradisi yang telah berjalan selama 300 tahun di desa Viking menjadi seorang pembunuh naga. Tapi ternyata bocah ini, tidak ingin melanjutkan tradisi itu dan malah ingin berteman dengan naga2 itu.

Bisa dibayangkan, 300 tahun tradisi itu berjalan, dan tiba-tiba ada seorang bocah yang menolak tradisi itu. Bahkan di film itu, Ayah dari bocah yang menolak tradisi itu, sempat melontarkan kata-kata kepada anaknya bahwa sang ayah tidak lagi menganggapnya seorang anak. Menyedihkan. Sampai segitunya hukuman yang harus diterima karena tidak mau menjalankan tradisi. Menjadi seseorang yang mempunyai pandangan berbeda memanglah tidak mudah, saya pun secara tidak langsung juga mengalami hal itu hehehe.

Dan saya menemukan 1 kutipan yang menarik ketika menonton Film Man Of Steel, yang intinya “ketika dunia tidak mempercayaimu, terkadang kamu harus berserah kepada nasib terlebih dahulu, buktikan saja dan kepercayaan akan datang kemudian”.

Jadi, ketika kita punya Mimpi, Visi dan Misi yang tidak seirama dengan kebanyakan orang, yakini saja, tidak perlu merasa rendah diri . Wujudkan pandangan-pandangan yang kita miliki itu dalam sebuah bukti nyata yang pada akhirnya membuat orang lain percaya kepada kita.

Tetap Semangat di Hari Senin yang Super ini yaa :D.
Thankss udah baca tulisan ini,,

salah satu percakapan di "HowToTrainYourDragon":
*Hiccup: di tradisi yg sudah dijalankan 300 tahun ini aku adalah satu2nya orang yang menolak membunuh naga ( ekspresinya murung )
*Astrid: tapi kamu adalah orang yang pertama kali mengendarai naga setelah 300 tahun :D"

Sabtu, 31 Agustus 2013

Namanya Pak Haryono



Bus yang saya tumpangi dari Semarang, pagi itu merapat di Jakarta pukul 6. Yup, hari itu saya ada workshop tentang social media di daerah Sudirman. Awalnya saya merencanakan untuk menggunakan busway saja untuk menuju Sudirman, tapi seketika rencana itu mendadak berubah, ketika turun dari bus, saya melihat beberapa tukang ojek menawarkan jasanya.

Sesaat turun dari Bus, saya pun masih belum memilih mau menggunakan tukang ojek yang mana, sampai pada akhirnya ada seorang tukang ojek yang menyapa saya dengan bahasa jawa. Akhirnya saya mengobrol sejenak, tawar menawar harga dan tentunya dengan bahasa jawa :D. singkat cerita, saya diantar oleh tukang ojek itu yang ternyata bernama Pak Haryono, yang perkiraan saya berusia 50 tahunan.

Selama perjalanan, sedikit terkejut juga saya dengan cara mengendarai motornya, yang agak serabutan, namun setelah saya melihat pengendara yang lain juga seperti itu, saya sedikit maklum. Jakarta memang kota yang penuh kompetisi, siapa cepat dia dapat.
Seru juga pagi itu, karena belum tahu, gedung tempat workshop ada dimana, akhirnya yang ada muter2, tanya2 kesana kemari :D. Apalagi saya yang blank dengan Jakarta, manut saja dibawa kesana kemari, saya mikirnya, hari masih pagi, masih banyak waktu untuk menikmati kota Jakarta dengan kesibukannya di pagi hari. Berasa membelah jalanan Jakarta waktu itu. Hampir sejam setelah muter2, sampai juga akhirnya di salah satu gedung di dekat Senayan. Sore harinya, saya sudah pesan ke Pak Haryono, untuk menjemput saya lagi, untuk mengantarkan saya ke Pasarsenen dan untungnya mau hehe :D.

Ketika malam, sesampai di Stasiun, saya mengajak Pak Haryono makan malam di warung. Saat makan bareng itu, saya banyak bertanya tentang kehidupan Pak Har dan keluarga, dan dari cerita Pak Har, ternyata istrinya orang Purwodadi dan mempunyai 5 orang anak, 4 lainnya sudah mandiri dan menikah sedangkan yang 1 masih sekolah. Seharian itu, ceritanya saya membooking Pak Har untuk nganter saya . Seru, perjalanan kali ini di Jakarta.

Thanks Jakarta. Thanks Pak Har.

Asyiknya Berjalan Kaki



Kebiasaan ini mulai saya lakukan ketika tahun 2010, saya memutuskan untuk keluar dari rumah dan belajar hidup mandiri, alasannya ya memang karena terpaksa, karena nggak punya motor dan uang pun pas2an waktu itu. Ada uang tapi untuk naik angkot rasanya eman-eman banget, mending untuk makan keesokan hari. Saya mikirnya, badan capek bisa istirahat, tapi kalo nggak bisa makan ya malah bikin repot lagi.

Pernah waktu itu, ada kejadian, ada calon klien minta ketemuan untuk tanya2 foto pre wedd dan weddingnya, dan waktu itu belum ada dealing. Saat itu, uang yang ada hanya bisa untuk sekali jalan pulang, karena jalur berangkat ke rumah calon klien agak ribet, akhirnya dari kost menuju rumah klien, saya memutuskan jalan kaki sambil bawa peralatan untuk presentasi, ya sekitar perjalanan 40 menitan dan saya masih inget waktu itu, saya transit ke salah satu warteg, untuk ganti baju karena kaos yang saya pakai basah karena keringat :D.

Dari situlah yang membuat saya sampai sekarang suka dengan berjalan kaki, dan karena ada banyak hal menarik yang terlewatkan kalo kita naik motor atau mobil . Coba sesekali berjalan kaki, melihat dunia dari sudut pandang pejalan kaki, selain sehat juga seru lho.. :D

"setiap langkah adalah harapan untuk meraih mimpi2 kita :) "

Aku, Bali dan Mimpi2ku



Masih berkutat dengan Bali lagi ya :).

Seperti mimpi rasanya, bisa menginjakkan kaki di Bali lagi bulan Agustus kemarin. Masih inget, rasanya awal tahun ini, udah nabung sedikit-sedikit untuk pergi ke Bali, bahkan tiket PP Pesawat sudah terbeli, namun h-1 keberangkatan, semuanya di cancel. Ya karena, ada sedikit kendala, dana hasil menulis artikel yang rencananya bakal jadi uang saku, terlambat cairnya.  Ya sudah bisa dipastikan, bagaimana kecewanya, plan yang sudah diatur macem2, batal.

Waktu itu, saya hanya bilang ke diri sendiri, “suatu saat bakal ada penggantinya, bisa pergi ke Bali J”. Dan bulan Agustus, ada kabar yang membuat saya surprise sekali, mendadak ada ajakan pergi ke Bali, padahal jujur, udah nggak kepikiran lagi tentang Bali. Sebelum libur lebaran pun juga masih belum ada plan, mau kemana-mana, dan tawaran itu pun mendadak datang, saya pun mengiyakan. Finally, saya datang ke Bali, lagi.

2 tahun yang lalu, saya pernah punya rencana untuk tinggal disana, dan bahkan sudah dihitung biaya hidup disana, tapi, akhirnya rencana tinggalah rencana. Akhirnya terkubur seiring semakin memburuknya “kondisi” saya waktu itu. Jangan kan untuk berpikir tinggal di Bali, buat beli pulsa saja susahnya minta ampun.

Lagi-lagi saya meyakini satu hal, IMPIAN, sekalipun orang lain selalu menyurutkan semangat kita untuk meraih mimpi dan impian, jangan sampai melepaskan semua itu J. Sampai hari ini pun, saya masih terus berjuang untuk mencapai IMPIAN dan MIMPI, ditengah2 ketidakpercayaan orang lain terhadap saya J. Hidup ini memang luar biasa, pelajaran demi pelajaran saya dapatkan, gratis J.

Bulan kemarin, Bali sudah saya datangi, masih ada satu kota, yang dari dulu ingin saya datangi, Singkawang, ada apa disana? Entah, saya sendiri juga tidak tahu, tapi ada yang menarik saya untuk datang kesana J.

“Percaya MIMPI dan IMPIANmu,, :)”

Jumat, 30 Agustus 2013

SUARA-SUARA KETENANGAN



Welcome Back :D
Hampir sebulan nggak share tulisan,,
Banyak draft yang siap dikembangkan,,
Banyak catatan2 kecil yang tertulis selama hampir sebulan ini
Banyak perjalanan, banyak cerita, banyak pengalaman J

..

Tulisan ini tentang pengalaman saya beberapa waktu di Pulau Dewata Bali. Bali, siapa yang hari ini tidak tahu tentang Bali? Saya pikir semuanya sudah tahu ya tentang pulau yang unik dan cantik ini J. Dan untuk kesekian kalinya, akhirnya saya kembali lagi ke Pulau Seribu Pura itu, setelah hampir 10 tahun lebih. Antara rasa excited dan rasa syukur yang terus terucap, karena sekali lagi masih bisa menikmati Bali, meskipun harus berpisah sejenak dengan belahan hati :) ( maaffff,,, ).

Saya menyebut perjalanan ini dengan “Spiritual Trip”, kenapa? Karena saya sedang “mencari” sesuatu dalam kehidupan ini, tentang rasa kehidupan. Dan Bali, adalah salah satu tempat yang sudah lama sekali saya impi2kan, bukan tentang perjalanan Bali dengan hura2nya, tapi Bali dengan sisi “spiritual”nya.

Di Bali, saya sempat mampir ke salah satu pusat oleh2, dimana selain belanja, pemilik usaha ini juga menyajikan menu yang lain di bagian belakang toko, yaitu bangunan khas Bali, dengan Pura dan Patung Dewa – Dewi yang dikelilingi dengan pepohonan yang rindang, singkat kata, nyaman dan adem. Di salah satu sudut, saya melihat seorang ibu dengan menggunakan baju putih (seperti halnya yang biasa kita lihat dari perayaan2 keagamaan di Bali) sedang menyiapkan sesajian untuk ritual upacara dan ketika sedang sibuk memperhatikan ibu ini, sayup-sayup terdengar alunan lagu dari sebuah radio, entah bahasa apa, mungkin bahasa Bali dengan diiringi alat music tradisional, mungkin lagu puji2an, sekilas terdengar seperti bunyi2an instrument music di film2 India, dan bahasanya pun menurut saya terdengar mirip.

Suara dari musik itu yang “menyentuh” saya, ada semacam perasaan tenang yang tiba-tiba datang. Alunan yang sederhana, dari sebuah alat music tradisional, namun membuat saya menjadi tenang. Sampai hari ini, musik itu terus terngiang2, ada rasa penasaran memang untuk mencari, namun saya memilih untuk tidak mencari, karena dengan seperti itu, saya tahu akan menemukan musik itu hanya di satu tempat, Bali :).

"akan selalu ada harapan untuk kembali,
bukan hanya kembali, tapi untuk menjalani waktu.. bersama "

Sabtu, 03 Agustus 2013

Kisah Klasik di Masa Depan

17147_1309853230709_2812926_n

Pagi ini, baru pukul 2 dini hari. Ada rasa rindu yang menyeruak. Tiba-tiba memang. Rindu kepada sahabat2 di kampus. Sahabat yang dulu selalu bersama-sama. Sahabat yang selalu ada disetiap waktu. Bukan hanya 1-2 orang, tapi ada 13 orang, dengan segala macam keunikkannya masing-masing. Dan kita ber 13, juga punya tanggal jadian – tanggal 31 oktober, pas hallowen :D hehehe.

Beberapa sahabat sudah menikah, beberapa sedang menikmati karirnya sebagai pegawai dan yang lain, tak terdengar lagi kabarnya. Dan saya salah satunya yang “menghilang” dari peredaran. Terakhir bertemu saat, mengunjungi salah satu sahabat yang baru saja ngelahirin baby. Dan setelah itu, lost contact. Ya itu lah, terakhir bertemu, itu pun tidak semua berkumpul.

Sekarang jumlahnya tidak lagi 13 orang, karena sudah nambah dengan keberadaan suami, istri dan anak. Bahkan tidak hanya itu, uniknya para “mantan2” pacar sahabat dan juga saya pastinya :D, juga sering nongkrong bareng, tambah banyak sekarang. Paling tidak, itu yang saya lihat dari foto-foto di facebook saat sahabat-sahabat ngumpul.

Dulu, ketika masih aktif dikampus, kita pernah punya mimpi, punya rumah gede dengan 13 kamar, dan tempat ngumpulnya adalah di kolam renang, jadi dari balkon kamar bisa langsung meluncur dengan pipa besar kayak di ancol :D. Mungkin mereka sudah lupa, dengan mimpi itu, bahkan mungkin sudah tidak ingat lagi, kapan “jadian” kita semua dirayakan.

Hei “Crazy Clown Community” – I MISS U ALL :D !!!

Tentang Helaan Nafas



Pernahkah merasakan berada di suatu kondisi yang berat? Yang mau tidak mau harus diperjuangkan, sekalipun tidak ada harapan yang tampak. Hanya ada Anda dan realita yang ada di depan Anda. Dan ketika Anda menengok kebelakang, tidak ada lagi jalan untuk kembali. Pilihannya hanya satu, maju.

Apa yang akan Anda lakukan, berhenti dan menyerah atau sejenak menghela nafas dan kemudian melangkah maju? Ketika semua ini tentang Anda, mungkin masih ada kesempatan untuk menyerah, namun ketika ini berkaitan dengan orang lain, apakah masih ada pilihan untuk menyerah?

Tidak ada jalan kembali. Tidak pernah ada. Meratapinya juga tak akan membuat jalan kembali itu muncul, hanya akan membuat Anda terjatuh ke dalam lubang yang lebih dalam. Anda masih punya penyemangat, sekalipun tidak ada harapan yang kelihatan.

Dan, ketika pada akhirnya, semuanya berjalan namun tidak sesuai kehendak Anda, berhentilah sejenak untuk menghela nafas, bukan untuk meratapi, tapi memberikan senyuman terbaik atas pencapaian Anda :)…

Jumat, 26 Juli 2013

I Believe in You



Ketika saya melakukan pekerjaan dan terkadang ada sedikit rintangan, ada 1 lagu yang saya dengarkan. lagu nya IL DIVO feat Celine Dion – I Believe in You.

Awalnya saya nggak ngerti lagu ini bercerita tentang apa, saya hanya fokus ke kata-kata “I BELIEVE in YOU” ya kata-kata itu. Itu menguatkan saya, seakan-akan seseorang berkata kepada saya, AKU PERCAYA KAMU, KAMU BISA.

Pagi ini disela-sela menyelesaikan sebuah tulisan profile seseorang, saya iseng search di google, mencari lirik lagu itu, dan saya dibuat tercengang dengan lirik lagu itu. Lirik yang sangat memotivasi. Ada support, ada harapan, ada doa dan semangat di lagu itu. Dan saya baru tahu hari ini, setelah bertahun-tahun saya mendengarkan lagu itu.

Ketika saya cukup dengan kata2 “I BELIEVE in YOU” ternyata masih ada kata2 yang lain yang luar biasa di lirik lagu itu. Dan saya baru tahu :D. memang konyol, tapi itu terjadi. Seru ya hidup ini, banyak kejutan-kejutan indah yang selalu ada di depan langkah kita.


Lirik:
Lonely, the path you have chosen
A restless road, no turning back
One day you will find your light again
Don't you know
Don't let go be strong

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you

Tout seul
Tu t'en iras tout seul
CÅ“ur ouvert
A l'univers
Poursuis ta quête
Sans regarder derrière
N'attends pas
Que le jour
Se lève

Suis ton étoile
Va jusqu'où ton rêve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu crois, si tu crois, si tu crois
En toi

Suis ta lumière
N'éteins pas la flamme que tu portes
Au fonds de toi souviens-toi
Que je crois, que je crois, que je crois
En toi

Someday I'll find you
Someday you'll find me too
And when I hold you close
I know that it's true

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you

I believe, I believe, I believe in you (x2)

TRANSLATE by GOOGLE:
Kesepian, jalan yang telah Anda pilih
Sebuah jalan gelisah, ada jalan kembali
Suatu hari Anda akan menemukan cahaya Anda lagi
Tidakkah kau tahu
Jangan biarkan pergi menjadi kuat

Ikuti hatimu
Biarkan cinta memimpin Anda melalui kegelapan
Kembali ke tempat Anda pernah tahu
Saya percaya, saya percaya, saya percaya pada Anda
Ikuti impian Anda
Jadilah diri sendiri, malaikat kebaikan
Tidak ada yang tidak dapat Anda lakukan
Saya percaya, saya percaya, saya percaya pada Anda

seorang diri saja
Haruslah pergi sendiri
Buka hati
Sebuah alam semesta
Mengejar pencarian Anda
Tanpa melihat ke belakang
Jangan menunggu
Hari
meningkat

Ikuti bintang Anda
Impian Anda akan membawa Anda jauh
Suatu hari Anda akan menyentuh
Jika Anda yakin, jika Anda percaya, jika Anda percaya
dalam Anda

Ikuti cahaya Anda
Jangan memadamkan api yang Anda pakai
Dana Anda ingat
Saya percaya, saya percaya, saya percaya
dalam Anda

Suatu hari nanti aku akan menemukan Anda
Suatu hari Anda akan menemukan saya terlalu
Dan ketika saya memegang Anda menutup
Saya tahu bahwa itu benar

Ikuti hatimu
Biarkan cinta memimpin Anda melalui kegelapan
Kembali ke tempat Anda pernah tahu
Saya percaya, saya percaya, saya percaya pada Anda
Ikuti impian Anda
Jadilah diri sendiri malaikat kebaikan
Tidak ada yang tidak dapat Anda lakukan
Saya percaya, saya percaya, saya percaya pada Anda

Saya percaya, saya percaya, saya percaya pada Anda (x2)

Rabu, 24 Juli 2013

Respon Berbeda



Minggu lalu, saya berkesempatan dengan mbak pacar jalan-jalan, ceritanya sih hunting rumah. Hampir seharian, dari ujung ke ujung kota. Mungkin kalo di total jamnya, sama dengan perjalanan PP Semarang Jogja :D, tapi ya seru sih. Rasanya, sudah lama sekali tidak jalan-jalan ke kota bagian luar hehe.

Mencari rumah pun ternyata, bukan suatu hal yang mudah. Ya banyak orang bilang, jodoh2an. Mungkin bener sih, datang ke 1 lokasi ke lokasi lain, ada yang merasa “klik” ada juga yang nggak. Ntar kalo saya bilang setuju, dianya bilang tidak, dan selalu ada saja pertimbangan.

Bayangan RUMAH yang ada di kepala saya dan dia, memang berbeda. Entah karena rumah saya dulu berada di kota luar ( daripada menyebut pinggir ), sehingga saya cenderung memilih rumah di tengah kota. Namun, buat dia, berkebalikan, rumah yang sedikit keluar dari kota menjadi pilihannya. Saya menghargai beda bayangan itu, dan tidak memaksakan bayangan saya ke dia.

Saya hanya berpikir, ya biar mbak pacar memilih rumah seperti yang dia bayangkan, dan saya akan beli rumah seperti yang saya bayangkan juga, ntar kan asetnya sama-sama bertambah juga akhirnya hehehe.

Ya ada pelajaran juga yang bisa dipetik dari perjalanan kami kemarin, ketika saya menghargai dan memberikan ruang kebebasan buat dia memilih dan menentukan pilihannya, hal itu pastinya akan membuatnya bahagia. Mungkin akan berbeda, jika saya tetep ngotot memaksa pilihan saya, ujung2nya berantem :D.

Ketika bisa merespon dengan baik segala perbedaan,
hasilnya juga pasti akan lebih baik :).

Selasa, 16 Juli 2013

Biasamu, Luar Biasaku



Bertemu dengan banyak orang baru dengan talenta dan skill yang secara basic berbeda dengan yang saya miliki, menumbuhkan semangat saya untuk tahu lebih tentang talenta mereka. Bagi mereka, skill mereka bukan hal yang luar biasa karena tiap hari sudah menjadi kegiatan sehari2, tapi bagi saya yang tidak mendalami kegiatan mereka, tentunya hal yang baru dan luar biasa buat saya.

Rasa antusias dan penasaran selalu saya kedepankan agar saya bisa belajar untuk maksimal, dan yang jelas saya belajar bukan untuk menyaingi mereka, tidak pernah terpikirkan sama sekali. Karena saya belajar untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri dan syukur2 kelak ilmu yang saya pelajari bisa saya bagikan kepada teman2 yang lain dan memberikan kemanfaatan, itu sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi saya.

Hidup tidak melulu tentang pamrih yang bernama uang, asal kita berniat baik dan melakukan kemanfaatan bagi orang lain, saya pikir Tuhan pun tidak akan menutup mata akan hal itu, selalu ada jalan rejekinya masing-masing, setidaknya itu yang saya percayai :D. Toh ilmu yang dibagi tidak akan membuat saya jatuh miskin, karena akan selalu saya dapatkan ilmu-ilmu yang baru lagi, itulah hidup, sangat mengasyikkan belajar hal baru.

Tapi ada kalanya, saya juga menolak untuk belajar, karena bukannya tidak penting tapi lebih ke kenyamanan saya, saya orang yang suka belajar tapi tidak dengan cara yang dipaksa atau dengan keterpaksaan. Tiap orang pasti punya kesukaan masing-masing, dan saya berusaha mendekati hal-hal baru yang ingin saya pelajari dari kesukaan saya itu.

Thanks buat semua, yang sudah memberikan ilmu2 baru buat saya, bahkan kepada teman2 nun jauh disana, yang berbeda negara, tapi mau share tentang banyak hal tanpa harus memikirkan tentang uang.

God Bless You :D.

Sabtu, 13 Juli 2013

Bukan Hanya Tentang 100% JUALAN



Hari-hari ini banyak sekali muncul pengusaha2 online, dengan berbagai macam produk dan bisnisnya. Ya memang tidak ada yang salah, karena memang sekarang harusnya seller itu berjualan secara online untuk meningkatkan trafik penjualannya. Dan memang seperti itu eranya. Era digital, semua terhubung, lebih mudah dan praktis.

JUALAN itu hanya salah satu dari kegiatan di dunia online itu sendiri. Ada banyak hal lain, yang bisa dilakukan, mulai dari ber interaksi dengan teman2 di dunia melalui sosial media, sharing foto dan video di beberapa media online. Belajar tentang apapun, semua ada.

Jangan hanya fokus jualan saja, diimbangi dengan mencari informasi, belajar ilmu baru dan kemudian di share kepada pelanggan2, itu yang akan membuat jualan lebih laris daripada hanya tiap hari full, nawarin produk, yang ada orang bakal jenuh.

Jualan itu cukup 25% saja prosentasenya di Online, yang 75% berikan saja hal-hal yang bermanfaat bagi calon-calon konsumen dan pelanggan lama. Porsinya, sesuaikan dengan diri anda sendiri. Saya ambil contoh ya, Pastinya sering kan di mall ditawari produk2 oleh SPG, berapa % yang anda respon? Berapa % yang anda tidak respon? :D.

Jadikan diri sendiri sebagai ukuran, jangan lakukan yang kita tidak sukai ke orang lain, karena responnya bakal sama. Ya intinya, belajar hal-hal baru, kemudian bagikan ke orang lain, itu Smart Onliner :D.

Dunia Online, DuniaKu...



Mengenal dunia online, dunia maya, rasanya sudah lama sekali, ketika itu masih eranya Friendster, ya hanya itu yang booming, belum ada yang namanya Facebook dan sosial media lainnya seperti sekarang ini. Ada keasyikan tersendiri, ketika sudah berada di depan layar komputer, lupa segalanya, makan, mandi, dan lain2, untungnya nggak lupa yang namanya bernafas :D.

Tidak ada bayangan sama sekali, ketika di awal menggeluti dunia online, prospek dan keuntungan2nya apa saja yang akan di dapat di masa mendatang. Semuanya mengalir begitu saja. Mungkin keuntungan yang paling saya dapat dari dunia online ini, ya yang paling banyak tentang ilmu, ilmu apapun itu. Ada semuanya. Ya memang sedikit merepotkan karena harus membaca artikel-artikel dalam bahasa inggris. Ya lagi2, belajar juga akhirnya, belajar bahasa inggris :D.

Dan rata2, apa yang saya pelajari, tentang design, fotografi, videografi dan yang lainnya, semuanya otodidak, sering baca-baca teknik2 di forum2 atau yang paling enak, ya langsung menuju ke youtube, ada semua disana. Saya masih ingat, bagaimana saya sering di remehin, dimarahin, ya di under estimate kan, “dapat apa kamu Cuma mainan internet”. Dulu mungkin, karena belum ada HASIL dari mainan online itu jadinya ya hanya diam saja, kalo sekarang sudah mampu menjelaskan, karena pengalaman2 selama bermain online.

Online itu hal mudah, semua orang bisa dan mampu, tapi masalahnya betah atau nggak. Ketika Facebook mulai terkenal, banyak orang mencoba menjadi pengusaha dengan menjadi online shop, awalnya memang asik, tapi lama kelamaan banyak yang rontok, karena tidak betah mantengin layar komputer. Dan yang dibuka hanya 1 itu, Facebook, dan sudah pasti dijamin bosan :D.

Sekarang, sudah enak sekali, dengan adanya smartphone, dunia dalam genggaman, tapi lagi2 ya itu, punya gadget yang smart harga mahal, ujung2nya hanya buat gengsi2an. Ya mungkin belum tahu saja caranya menjadikan smartphone itu jadi mesin uang. Dulu, tahun 2011, saya beli BB, ya nggak baru sih, seken tapi look like a new :D, 2 jutaan, dan hanya seminggu sejak saya beli BB itu, sudah balik modal karena ada dealing bisnis di online. Asik kan :D.

Nah yang punya gadget, BB ato apalah, yang bisa internetan, jadiin mesin uang berjalan aja, jangan hanya jadi jalur berkeluh kesah saja hehehe, piss :D dan yang paling penting adalah, jangan lupa untuk mengontrol diri, jangan terlalu asyik dengan gadget sampai2 mengabaikan orang di sekeliling, jadinya malah keliatan nggak Smart usernya :D.

Smart Gadget + Smart User = PerFect! :D

 

Kamis, 11 Juli 2013

Bagaimana Masa Kecilmu?



Siapa yang dulu ketika masih kecil, sering kali dimarahin ortu? Anyone? :). Mungkiin sebagian besar, pernah ya :). Saya sendiri juga menjadi salah satunya, pernah dimarahi oleh ortu. Dan dulu, ortu saya nggak tanggung2, kalo memberi hukuman, nggak tanggung2, secara fisik, dipukul pake sapu pernah, pake rotan yang bikin kulit itu jadi merah2, kadang2 dikata2i juga dan sering juga dikunci di kamar. Kalo dibilang bandel, sepertinya nggak juga, karena masa kecil saya dulu, saya jadi anak rumahan. Kegiatan sehari2, sekolah, pulang, belajar, sekolah, pulang, belajar, terusss seperti itu. Hehehe ya itulah masa kecil saya :D.

Dan ternyata, budaya itu sampe sekarang terus terjadi di keluarga saya, meskipun tidak secara ekstrim, secara fisik. Pernah saya mengetahui, salah satu keponakan saya itu sedang belajar matematika waktu itu, usianya baru 6 thn, menurut saya anaknya cerdas, tapi ya maaf, karena lingkungannya yang memang kurang mensupport, akhirnya anak itu jadi mendowngrade dirinya sendiri. Mamahnya ketika mengajari alias nyinauni itu buat saya agak aneh, karena ketika anak tidak mengerti, yang ada malah anak dibentak2 dan dimarahi, bukannya diberi penjelasan.

Mungkin, niatnya baik ya, agar anak lebih disiplin dan mau belajar, tapi menurut saya, itu malah membuat anak menjadi tertekan. Seakan2 anak itu menjadi sansak hidup, SALAH berarti harus DIMARAHI, SALAH berarti harus DIHUKUM. Ya mungkin, tiap orang punya caranya masing2 dalam mendidik anak, begitu juga dengan ortu saya. Saya tidak menyalahkan, saya pernah dididik dengan cara seperti itu, tapi yang pasti, saya tidak akan mengikuti jejak ortu saya. Karena secara pribadi, ada efek psikis yang saya alami sehingga membuat ketakutan tersendiri dalam diri saya dan mungkin ortu atau siapapun yang pernah mengasuh saya, sama sekali tidak mengetahuinya.

Kesalahan adalah suatu pelajaran, karena dari situ anak bisa belajar untuk lebih baik dan harapannya ke depan, tidak diulangi lagi kesalahannya, ya menurut saya, idealnya ortu membimbing anak, ya harus sabar, karena dengan jalan marah2, tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada malah, anak akan takut, menjadi pendendam, menjadi minder, memiliki jarak dalam hubungan keluarga dan ujung2nya malah anak itu brutal. Karena selalu di marahi dengan nada2 keras.

Saya sih memang belum punya anak, saya menulis ini dari sudut pandang anak dan berdasar pengalaman pribadi :D. Ya namanya anak, sekalipun salah, ya tugasnya orang tua untuk mengingatkan dan menunjukkan jalan yang benar, pastinya dengan sabar. Kalo anak, dilahirkan hanya untuk dimarahi, sedikit2 disalahkan, ya siap2 saja dengan bom waktu, karena anak akan frustasi :). Mungkin ortu lupa, cara berpikirnya anak itu berbeda-beda, namun dipukul rata, karena tidak mengerti yang harus dilakukan.

Anak punya imajinasi yang luar biasa, mereka tidak berpikir seperti orang dewasa. mungkin orang dewasa menganggap yang dilakukan anak itu salah, tapi tidak buat anak itu, mereka punya dunia sendiri. Hal itu pula, yang membuat saya seneng berusaha dan belajar sabar menarik hati anak kecil, karena saya tidak pernah tahu, apa yang ada dalam pikiran mereka, selalu menjadi kejutan tersendiri buat saya :).

Jangan merasa bangga, ketika anak patuh karena ortunya harus marah terlebih dulu, inget, dia bukan patuh, tapi dia takut :).

Rabu, 10 Juli 2013

Ketika Usiaku Berkurang



10 Juli 2013

Pagi ini, ketika sedang bersih2 apartemen, ada sebuah sms masuk, setelah dicek ternyata dari ortu yang berada nun jauh disana. Sebuah sms ucapan Ulang Tahun, beserta doa dan harapan. Tanpa saya sadari, ada airmata yang ikut menetes ketika saya membaca sms itu. Ada rasa seneng, ada rasa sedih, yang jelas tidak karuan rasanya. Yang pasti, saya tak lupa berucap terima kasih atas ucapan dan doa yang ortu kirimkan.

Beberapa hari yang lalu, saya sempet ditanya oleh mbak pacar, “mau minta kado apa?” waktu itu saya hanya bisa bilang, rasanya tidak ada yang abadi kecuali DOA. Karena buat saya lebih ke support yang saya butuhkan, bukan kado berupa benda, yang hanya akan bertahan beberapa waktu.

Dan buat saya, perjalanan yang saya alami sampai detik inipun sudah menjadi KADO TERINDAH yang buat saya luar biasa maknanya. Selebrasi itu lebih ke ucapan syukur atas segala yang saya miliki sekarang ini, dan selalu berharap bahwa apa yang saat ini saya miliki, bisa mensupport saya untuk berbuat lebih dan lebih lagi untuk mensupport orang lain.

Saya tahu, dan inget betul, apa yang saya lakukan di malam yang sama setahun kemarin, waktu saya merayakan ultah dengan datang ke toko buku, dan membaca habis 1 buku yang waktu itu sedang baru diluncurkan, saya tidak mampu beli buku itu waktu itu, buku yang kecil, tapi buat saya isinya sangat menarik, buku yang diluncurkan oleh salah satu Band di Indonesia, tentang perjalanan jatuh bangunnya, dan akhirnya sekarang mencapai kesuksesannya.

Terima kasih Tuhan :)
Semuanya yang aku terima ini, diluar dugaanku,,,
Dan aku tak akan lupa untuk bersyukur,
karena dengan cara itulah aku mampu menemukan bahagiaku

Hidupku ini memang perjalanan yang LUAR BIASA :)
...
...


*Selamat Ulang Tahun ( Dewi Lestari)
..
Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lengang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?

Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara

Tahanlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga menantiku

Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara

Jangan berjalan,
WaktuAda "Selamat ulang tahun"
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku

Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku

Sabtu, 06 Juli 2013

Bahagia itu Kedamaian Hati


Tak selamanya perjalanan hidup itu menyenangkan, ada kalanya kita mengalami “kemacetan” atau “kecelakaan” dalam kehidupan yang kita jalani. Ketika 2 hal itu, terjadi dalam kehidupan saya, saya memilih untuk mensyukurinya, saya memilih untuk membahagiakan diri saya sendiri terlebih dulu agar punya pikiran yang tenang untuk mengurai “kemacetan” atau untuk meriview “kecelakaan” itu.

Bahagia, dikala sedang susah, memang bukan hal gampang. Tapi hal itu lebih baik dilakukan, daripada sudah mengalami kesusahan dan yang keluar adalah keluhan2, dijamin nggak bakalan ada yang namanya solusi. Jika ada yang bilang, “Wah enak banget ya bisa memilih untuk bahagia dalam kondisi yang sebenarnya tidak bahagia”, saya akan jawab, “Saya pun juga mengawalinya dengan belajar melakukan hal itu, tidak mudah tapi bisa dilakukan, tidak ada orang yang ahli dalam sekejap, tergantungnya kitanya sendiri mau atau tidak melakukannya”.

Sedikit flashback ke masa lalu, ketika berada di kondisi yang dulu rasanya parah, bisnis amburadul dan meninggalkan banyak tanggungan, kepala ini rasanya mau pecah, stres, tidur tidak nyenyak dan sebagainya, apakah waktu itu saya memilih bahagia? Sama sekali tidak kepikiran, boro2 bahagia waktu itu, tekanan datang dari mana2, dan itulah karena dulu saya fokus di tanggungan itu, bukan fokus di solusinya, jadi yang ada malah negatif ketemu negatif, akhirnya banjir negatif dalam kehidupan seperti orang yang merana :D dan itu saya alami.

Sampai detik ini, saya masih selalu belajar untuk terus Bahagia apapun kondisinya. Singkatnya, ketika kita bisa bersyukur, disitulah letak kedamaian hati, dan pasti bahagia – itu menurut saya. Karena bahagia itu ukuran yang relatif, tergantung dari mana melihatnya.

Selamat BerBAHAGIA :D.

Marah = MAkin paRAH



Kemarin, secara dadakan saya diajak pergi ke Salatiga, ada acara Media Gathering yang di adakan di salah satu hotel bintang 4 di sana. Ketika berangkat dari Semarang, memang sebenarnya sudah sangat terlambat sekali, karena acara dimulai pukul 10 an, dan kami berangkat dari Semarang pun, kira-kira juga jam 10 juga. Sebenarnya sudah ada prediksi, bahwa dalam perjalanan akan mengalami kemacetan, karena di satu sisi ada perbaikan jalan, disisi lain kemarin adalah hari sabtu, weekend. Dan ternyata benar juga, keluar dari pintu tol Ungaran, antrian sudah mengular panjang, dan akhirnya kami memilih untuk melewati jalan alternatif untuk memburu waktu.

Itu kondisi saat kami berangkat, yang lebih parah adalah, saat pulang menuju ke Semarang. Memasuki daerah Bawen, kemacetan tidak bisa terhindarkan, karena ada penyempitan jalur. Jalan sebentar, berhenti, jalan lagi, berhenti terus berulang seperti itu. Kalo dibilang capek, wah capek banget rasanya kaki. Tapi saya tidak mau fokus dengan capek dan rasa jengkel karena macet itu. Karena itu akan memperparah kondisi saya sendiri, saya teringat hukum tarik menarik. Dan kalo sudah berada di posisi yang bad mood gitu, biasanya bakal berefek ke orang lain juga, dan itu yang coba saya kelola, bukan saya tahan, karena hasilnya juga bakal beda.

Pinter2nya kita sendiri sebenarnya, mau merespon yang seperti apa ketika kejadian yang tidak kita harapkan terjadi dalam kehidupan kita. Misal nih, kita nggak cocok dengan kerjaan orang lain, bisa jadi kita merespon dengan amarah dan menganggap dia tidak becus bekerja ATAU kita merespon dengan memberikan masukan2 bagaimana baiknya. Kasus ini akan punya reaksi yang berbeda juga dari orang lain, di respon yang pertama, orang yang kita marahi akan merasa down dan sakit hati, efeknya kerjaan nggak bakalan kelar dengan baik, sementara itu di respon kedua, orang itu akan menyadari kesalahan dan akan mencoba memperbaikinya dengan baik.

Marah sih boleh2 saja, tapi tidak harus ditunjukkan. Seringnya kita marah, menunjukkan betapa rapuhnya pengelolaan emosi diri. Pernah liat film Anger Management? Kalo belum coba, cek di youtube deh . Ini film yang bagus buat orang yang suka marah-marah. Karena marah itu akan menimbulkan efek2 negatif yang lainnya kepada diri kita, jadi pandai2lah mengelolanya, dan ingat, bukan dengan menahannya :).

Kamis, 04 Juli 2013

Kesempatan



Merasakan hidup yang bergelimang secara materi, ternyata membuat saya lupa diri. Ya, itu dulu pernah saya alami. Waktu itu kebutuhan dan fasilitas selalu siap mensupport hari-hari, uang, mobil, dan lain2. Rasanya kekurangan uang, jadi hal yang tidak mungkin. Bahkan dulu, seorang saudara bilang, “enak ya, kamu nggak kerja, tapi tiap bulan dapat uang bulanan yang lebih besar dari gaji karyawan”. Saya hanya tersenyum kala itu mendengar ucapan itu.

Dulu, semua fasilitas ada, tapi saya yang tidak memaksimalkan, hasilnya, NOL, bahkan minus :D. Sekarang, saya di fasilitasi kembali, dengan kebutuhan2 yang saya perlukan, mungkin tidak semewah yang saya dapat dulu, tapi buat saya ini lebih dari cukup. Dan ini GILA, ada kesempatan LAGI, buat saya untuk melakukan yang terbaik. Dan, yang pasti saya tidak akan menyia2kan kesempatan ini. 24 jam saya alokasikan waktu untuk belajar, berbagi, berusaha dan berdoa pastinya.

SAYA BISA. Itu kata-kata yang terus, saya ucapkan untuk mensupport diri saya sendiri. Terkadang pikiran yang merusak semuanya, dan saya tidak akan mengulangi kembali, dikalahkan oleh pikiran. Saya tidak akan bilang bahwa saya seorang yang ahli, tapi lebih suka bilang, karena saya ingin tahu dan mau lebih banyak tahu, sehingga dari situ selalu ada alasan untuk belajar dan kemudian membaginya.

Berkali2 saya bilang sama Tuhan, semua ini kejutan yang luar biasa. Hari ini saya bisa melihat masa lalu saya dari tempat yang lebih tinggi, ya, saya bilang hari 2 ini level saya naik, namun bukan berarti ego saya naik. Itu kesalahan saya, ego yang tidak terkontrol, kadang saya bisa menertawakan kebodohan saya sendiri. Ya itulah hidup, kadang susah kadang juga seneng. Ya, saya hanya bisa mensyukuri yang saya jalani sekarang.

Dibalik kesempatan itu, saya selalu percaya, ada harapan baru yang sengaja Tuhan selipkan diantara duka. Ya tergantung, bagaimana kitanya menyikapi. Hidup ini indah, dan saya bahagia hari ini :).

*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Rabu, 03 Juli 2013

Pelayan Terakhir



Film yang tidak pernah bosan2nya saya tonton, salah satunya adalah The Last Samurai. Kisah perjalanan dari Nathan Algren yang diperankan oleh Tom Cruise. Ketika ditanya, kenapa suka dengan film ini, yang pertama saya jawab karena film ini punya pesan yang kuat. Tapi lagi-lagi tergantung darimana kita melihat nilai positif. Banyak hal positif yang saya catat dari film ini, dan sudah menjadi kebiasaan ketika menonton film, notes itu selalu ready, jadi ketika ada quote2 atau pesan yang bagus, saya bisa langsung menuliskan.

Mental dan kegigihan, adalah hal pertama yang ditunjukkan oleh Nathan. Ketika dalam kondisi terdesak, bahkan disaat dia tidak punya kesempatan lagi, dia mampu berpikir tenang dan membalikkan keadaan. Di scene yang lain, dia juga menceritakan bahwa, bagaimana hidup dengan keadaan dimana disekelilingnya orang2 tidak menganggap sama sekali dan menganggap dia seperti orang asing, dan cenderung memusuhi, tapi sekali lagi, bukan putus asa yang ditunjukkan, tapi lebih ke pembuktian, bahwa dia bisa.

Samurai berarti hidup yang melayani, itulah kenapa Samurai itu sangat patuh kepada Kaisarnya, karena mereka punya prinsip untuk melayani sang Kaisar secara total, bahkan nyawa pun sanggup diberikan. Dan menurut saya, hal itu merupakan suatu pengabdian yang sangat luar biasa. Itu bisa kita tiru dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melayani tanpa pamrih dan tanpa bayaran, ikhlas. Dan, karena hal itulah, Nathan menceritakan bahwa dia baru bisa merasakan tidur yang sebenarnya, dalam kehidupannya setelah dia berada di desa yang ditinggali oleh Samurai itu.

Ada yang unik sebenarnya di film ini. Alasan kenapa Nathan dibiarkan hidup setelah membunuh seorang Samurai, dan dibawa ke desa para Samurai itu, yaitu karena pimpinan Samurai itu ingin belajar lebih mengenal musuhnya, iya gara2 ingin belajar saja. Dan anehnya lagi, orang yang mengurus Nathan, mengobati dan menyiapkan keperluan Nathan adalah istri dari Samurai yang sudah dibunuhnya. Banyak perang secara psikologis di film ini, dan itulah yang menjadi daya tarik untuk saya.

Tangguh, kuat, sabar, ketenangan, kegigihan, dan hal2 positif yang lain, ada di film ini. Dan tak ketinggalan, Nathan selalu menuliskan perjalanannya di sebuah buku kecil tentang kegiatannya sehari-sehari. Banyak scene yang saya suka di film ini, salah satunya ketika terjadi Transfer ilmu antara Nathan dengan pimpinan Samurai tentang strategi perang, kemudian antara Nathan dengan keluarga yang mengurusnya tentang bahasa dan kehidupan sehari-hari, dan juga saat Nathan belajar ilmu pedang dengan samurai yang lain.

Happy Watching :).

Selasa, 02 Juli 2013

Rasa itu bernama PENASARAN



Seringkali  ketika punya gadget atau punya “mainan” baru, semacam software, selalu tergelitik rasa penasaran yang kuat, apabila ketika mengutak utik itu ternyata belum ketemu cara yang tepat atau cara memaksimalkan fitur2 yang ada. Bisa sampai nggak tidur semalaman gara2 penasaran itu.

Semalam, saya berkutat kembali dengan “kawan” lama, yaitu sebuah software untuk membuat video klip. Entah karena canggung karena lama tidak bertemu ato bagaimana, si software ini, selalu saja hang. Rasa penasaran itu muncul, kenapa bisa seperti itu? Pelan-pelan saya coba review lagi, ada yang salah dimananya, di softwarenya kah, di komputernya kah, di filenya kah atau malah salah itu ada di saya?

Berkutat dengan kantuk dan deadline, semakin menguatkan saya untuk menemukan jawaban, setelah cek ricek, ternyata filenya yang terlalu besar, sehingga software dan komputernya tidak mendukung. Setelah ketemu penyebabnya, wah saya langsung tancap gas untuk ngelarin project itu, dan berbagai macam ide itu muncul di kepala, tidak sabar segera dieksekusi, keren!

Tidak butuh waktu lama, video klip itu jadi, hanya berkutat kurang lebih 1 jam, padahal butuh 2 jam lebih untuk berkonsentrasi menemukan penyebabnya. Hahaha. Hidup adalah perjuangan. Secara garis besar, video itu jadi, tapi belum dipoles lagi, agar lebih halus penampilannya. Wah jadi pengen bikin video2 yang lain lagi :D.

 
*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Senin, 01 Juli 2013

Belajar dari Kehidupan



*Apartemen TS, 2 Juli 2013*

 

Kemarin, saya bertemu dengan salah satu senior di Rumah Belajar ini. Ya pertemuan ini memang sengaja dijadwalkan, agar saya tahu dan paham seluk beluk dari usaha yang dijalankan. Sampai di “pabrik” itu, saya langsung diajak berkeliling melihat mesin2 uang bekerja :D. wah saya senengnya nggak karuan, melihat bisnis yang bener2 hidup, karena ada proses produksi disana. Setelah berkeliling “pabrik”, barulah beliau ini bercerita tentang perjalanan hidupnya.

Mendengarkan beliau bercerita pengalaman hidup di awal2 perjuangan, saya kembali teringat pada masa2 saya keluar dari rumah, 3 tahun yang lalu. Saya masih ingat, bagaimana rasanya semua fasilitas yang ada, yang biasanya tersedia tanpa saya harus susah2 bekerja dan membeli, semuanya ada dan tiba2 semuanya menjadi NOL, saya harus melepaskan semua itu. Pilihan yang sulit, tapi kalo terus dipertahankan akan terus menuai gesekan2, ya akhirnya pergi dari rumah itu jalan satu2nya.

Saya yang tidak pernah ngekost, tiba2 harus mencari kost, belajar hidup mandiri secara financial. Bahkan untuk sekedar minum air putih pun saya harus beli, sepanjang perjalanan hidup saya, belum pernah saya merasakan itu. 1 Oktober 2010, pertama kalinya dalam sejarah kehidupan saya hidup sendiri, di kamar kost berukuran 2x2 m, yang hanya berisi 1 kasur busa dan 1 lemari tua, kamar yang panas dan waktu itu saya belum mampu beli kipas angin kecil, suasana yang berbeda 180 derajat dari kamar yang saya tempati dirumah, jauh.

Apa yang saya rasakan kala itu, awalnya sebagai suatu ketidakadilan, tapi lagi2 saya berpikir ulang tentang ketidak adilan itu, dan menemukan jawaban bahwa, ketika selama 2 tahun saya ngekost itu, ada banyak hal yang bisa dipetik dari segala sisinya. Selalu ada sisi positif dari setiap kejadian yang saya alami, saya selalu percaya itu.

Kembali ke topik yaa :D. Sharing pengalaman dari beliau ini, membuat saya mendapatkan energi yang positif sekali. Ada semangat yang muncul dari dalam diri saya. Bahwa saya yakin bisa melalui proses2 pembelajaran yang ada, apalagi kondisinya yang sekarang saya jauh berubah. Ada pendamping yang mengarahkan saya, ada teman sharing yang sefrekuensi, ada fasilitas belajar yang sangat bisa dimaksimalkan potensinya. Ya bisa saya bilang, semuanya sudah tepat sekarang, tinggal sayanya yang harus pintar2 mengelola potensi dan talenta agar lebih BOOM lagi.

Yang lebih penting adalah belajar tentang keseimbangan. Suatu fase dimana, ketika sukses itu menghampiri kita, pundi2 mengalir dari usaha2, tapi kita mampu mengontrol emosi untuk tidak terjebak dalam kesuksesan itu. Merayakan kemenangan itu sah2 saja, tapi ketika waktunya harus berjuang, ya harus dimaksimalkan juga :D.

 

*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Minggu, 30 Juni 2013

Sepenuh Hati Berkarya



Terakhir motret suatu acara, kalo tidak salah 1,5 tahun yang lalu. Kemarin ini dapat kesempatan lagi untuk motret, setelah lama sekali tidak motret acara. Rasanya memang beda, motret acara dengan hunting motret, lebih menguras tenaga motret acara karena banyak sekali momen2 yang harus di foto. Beban memotret suatu acara itu selalu ada, tapi saya bersyukur, selama ini beban2 seperti itu tidak pernah menjadi kendala.

Memotret itu ngilangin stress :D kalo menurut saya. Ada kepuasan sendiri yang saya rasakan, ketika hasil potretan itu berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Karena, hasil potretan saya itu, akan menjadi bukti sejarah bagi kehidupan orang lain. Maka dari itu, saya tidak mau setengah hati kalo untuk urusan motret. Prinsipnya sederhana, ada yang salah, pelajari kesalahannya, ulangi lagi, terus seperti itu latihannya.

Oya, kemarin motret itu dengan partner baru, yang memang sebelumnya belum pernah join sama sekali. Semuanya ternyata berjalan lancar. Ada rasa rindu, ketika setelah acara kemarin. Dulu ketika masih aktif ngejob motret dengan tim di vendor fotografi saya, selalu ada semacam perayaan kecil karena jobnya sudah selesai dan lancar, meskipun sebenarnya belum selesai 100%, karena setelah selesai acara, gantian Editor foto yang bekerja memilah dan mengedit hasil kerjaan :D. Ya, saya berusaha menyenangkan tim, karena mereka sudah support saya secara total. Dan Es Teh, seteko yang ukuran gede itu tidak boleh ketinggalan hahaha.

Vendor foto saya, sementara masih vakum, meskipun di situ ada peluang bagi orang lain untuk mendapatkan rejeki, mulai dari fotografer, crew, rental alat, rental mobil, editor, vendor album dan lain2. Ya step by step untuk saat ini, semoga ke depan, bisa bangkit lagi, meskipun usaha foto saya ini tidak pernah “tidur”. Hanya menunggu saat yang tepat, agar bisa maksimal dalam proses perjalanannya.

God Bless Photographer, and all of You,, The Reader :D.

Sabtu, 29 Juni 2013

Belajar Mengendalikan Diri



Sering saya baca berita2 online dan komentar-komentar yang muncul. Entah kenapa kok, rasanya ada yang aneh, tiap kali ada berita yang membahas tentang keburukan seseorang, aib seseorang atau hal2 yang tidak diharapkan, banyak sekali yang langsung menghujat melalui komentar-komentar. Dan yang paling pintar, adalah mengkait2kan satu permasalahan dengan lainnya, padahal sejatinya tidak terkait.

Contoh, hari ini berita tentang bintang legendaris Argentina, Maradona, yang datang ke Indonesia, banyak menerima kritikan karena banyak schedule yang tidak terlaksana dengan baik. Dan tanpa tedeng aling2 tanpa pernah mengetahui yang sebenarnya, komentar – komentar negatif itu muncul duluan. Separah itukah kondisinya, seakan2 komentator2 itu siap2 melampiaskan emosinya melalui tulisan yang negatif, kepada siapapun yang berbuat salah. Miris. Bisa dibaca di sini dan sini komentar2 itu :).

Berbicara dan menulis memang hak semua orang, bebas berpendapat, tapi merespon hal-hal yang bertentangan dengan pendapatmu tidak harus dengan cara-cara yang kasar. Mendingan diam apabila tidak mengerti yang sebenarnya terjadi. Belajar untuk mengendalikan diri. Think before you write and speak.

Belajar dari yang salah


*Apartemen TS, 29 Juni 2013*


Semalam saya mengobrol dengan salah satu orang, yang di masa lalunya punya cerita yang menurut pandangan saya cukup berat, dipenjara. Saya tidak bertanya, berapa lama dia berada di balik jeruji besi itu, tapi saya tergelitik tanya tentang penyebabnya. Dan, gara2 togel yang membuat dia meringkuk di penjara. Iseng2 saya tanya, berapa omsetnya semalam, kok sampai ketangkap dan jawabannya cukup mencengangkan, hampir 500 juta per malam, gede? Banget!


Terlepas yang dia ceritakan bener atau tidak, saya interogasi lagi nih ceritanya, bagaimana bisa mendapatkan duit sejumlah itu dalam waktu semalam, dan dia cerita, bagaimana dia mencari pasar di luar kota, karena di dalam kota sudah penuh sesak dengan bandar-bandar yang lain dan untuk menghandle jaringan yang dia buat, dia pasang beberapa orang kepercayaan di kota-kota yang dia “kuasai”, dan orang kepercayaan juga mencari orang lain lagi untuk mencari pemasang, jawaban itu saya akui pantas di acungi jempol. Dan yang pasti, Saya tidak akan mengikuti jejaknya untuk berjualan togel, nggak akan :D. cari yang halal2 saja, masih banyak peluangnya.


Dari kasusnya dia, saya belajar strateginya memasarkan produknya, yang pertama tentang caranya menciptakan pasar yang baru – market baru, yang tidak ada kompetitornya, dalam ilmu strategi marketing ini disebut Strategi Blue Ocean dan Steve Jobs dengan Apple kroaknya juga menggunakan strategi ini dalam berkompetisi dengan kompetitornya.


Yang kedua adalah, Networking dan sistem, ketika dia mengandalkan dirinya sendiri, tentunya banyak keterbatasan dalam mengelola penjualan produknya, dia lebih memilih untuk menciptakan jaringan untuk memudahkan yang kemudian diikuti dengan pembuatan sistem yang dihandle oleh manager areanya, sehingga dia tidak repot turun tangan lagi, karena sudah ada report dari manager2 areanya.


Yang terakhir, ada Team Salesnya, nah menurut dia, team sales ini yang turun langsung ke konsumen, dan kuncinya, jangan terlalu pelit untuk memberikan reward bagi orang-orang yang berada di jaringannya.


Catatan yang bisa saya ambil kali ini adalah, dari yang salah, selalu ada yang bisa dimaknai, selama kita masih mampu “melihat” dari sudut pandang yang lain. Selalu ada hal positif. Ikuti yang benar, jangan ikuti yang salah.


*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Jumat, 28 Juni 2013

Kebaikan Yang (sengaja) Dilupakan



*Apartemen TS, 28 Juni 2013*

Ketika perjalanan hidup yang saya tempuh sampai saat ini, saya coba review kembali, saya menemukan sekali banyak sekali kebaikan-kebaikan yang saya terima dari orang lain. Bermacam2 bentuknya, bisa materi, bisa berupa dorongan spirit, ilmu dan masih banyak yang lainnya. Terkadang saya berpikir, kenapa saya bisa mendapatkan itu semua? Apakah karena saya baik hati? Apakah karena saya suka membantu orang lain? Biar saya dan Tuhan saja yang tahu.

Satu hal yang saya sering lakukan, ketika saya mendapatkan kebaikan demi kebaikan itu, saya selalu berusaha, untuk membaginya kembali, sehingga kebaikan itu bisa dirasakan oleh orang lain juga. Berusaha untuk selalu mengosongkan gelas, karena ilmu atau apapun yang dibagikan itu tidak pernah habis dan akan selalu bertambah. Dan saya lebih senang melupakan kebaikan itu yang saya lakukan, biar tidak menjadi sombong karena telah berbagi dengan orang lain. Berbagi itu bisa dilakukan kapanpun, bukan hanya saat kita mendapatkan rejeki banyak, bukan hanya saat kita hidup berkecukupan.

Hari ini, saya membaca salah satu twit dari seseorang yang saya follow, isinya cukup menarik, kurang lebih seperti ini twitnya,” saya bersedekah bukan karena agama atau karena saya mampu, saya bersedekah karena saya pernah merasakan namanya hidup yang berkekurangan”. Membaca twit itu membuat saya semakin terpacu, dan sepakat bahwa memang hidup harusnya untuk berbagi. Dan tidak ada alasan lagi untuk saya, untuk tidak berbagi, karena dulu pun saya pernah mengalami fase2 yang dibilang sangat kurang.

Mudah atau tidaknya berbagi itu, ada di setingan  pikiran kita. Kalo kita merasa berat berbagi, sampai kapan pun ya rasanya berat merelakan apa yang kita miliki, dibagi dengan orang lain. Tapi kalo kita merasabahw berbagi itu mudah, ya kita pun tidak akan punya beban saat melakukan, apalagi hitung2an dengan logika, udah tidak terpakai lagi.

Berbagi ya berbagi, tanpa pamrih :).
Setelah itu lupakan...

*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Rabu, 26 Juni 2013

Lingkungan Yang Tepat



Berbisnis itu saya bilang asyik, meskipun kemarin-kemarin pernah yang mengalami kejatuhan. Dan itu menjadi suatu hal yang wajar (ternyata). Sama halnya ketika kita belajar naik sepeda untuk pertama kalinya, apakah kita langsung mahir? Pastinya tidak kan , tiap hari perlu yang namanya latihan, tiap kali jatuh, menangis, kakinya berdarah – kepalanya benjol atau tangannya luka, tidak menjadi soal, karena esoknya pasti mencoba lagi, ya itulah spirit anak kecil, dan yang (ternyata) patut ditiru.

Hari-hari ini, orang mulai melirik bisnis dan yang awalnya karyawan beralih menjadi pengusaha, apapun jenis bisnisnya. Workshop2 laris, seminar2 membludak, semuanya berbondong2 mengikuti semua itu, dengan 1 tujuan, yaitu sukses. Saya bilang itu penting dan mendukung untuk menggenjot perform bisnisnya. Tapi, ada tapinya nih, orang terkadang lupa, mereka fokus ke bisnis, rela membayar jutaan rupiah untuk workshop dan lain2, tapi mereka sendiri tidak menggembleng mental.

Banyak contohnya pengusaha yang sukses, jatuh gara2 tidak mampu mengendalikan emosi, karena apa? Ya apalagi kalo bukan karena uang. Banyak yang jatuh karena itu. Saya pun juga jatuh karena saat itu tidak mampu mengendalikan emosi. Mungkin ada yang bilang, itu alasan klise, ya memang benar, tapi jangan sesekali meremehkan. Karena sampai sekarang, masih banyak juga yang jatuh karena emosi :).

Lingkungan juga mempunyai pengaruh yang kuat bagi pemikiran dan bisnis Anda. Carilah lingkungan yang tepat, komunitas yang tepat untuk mewadahi Anda sendiri. Sehingga secara tidak langsung, ada yang mengontrol perform Anda. Dan pastinya, ketika Anda mengalami kejatuhan, Anda lebih mudah untuk sharing, ya ibarat kata, ketika Anda mau jatuh, sudah ada tangan2 yang njagani :) . Sama juga saat Anda, berlatih sepeda, ada orang tua, atau kakak yang njagani agar Anda tidak jatuh :).

Yang belum punya wadah dalam berbisnis, cari komunitas, yang mampu membangun bisnis dan mental Anda :) Selamat Berkarya Kawan :)

*Apartemen TS - 27/6/2013*


*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

Selasa, 25 Juni 2013

"If Life Is So Short"



Isn't it funny how time seems to slip away so fast
One minute you're happy, the other you're sad
But if you give me one more chance
To show my love for you is true I'll stand by your side your whole life through
..
If life is so short
Why don't you let me love you
Before we run out of time If love is so strong
Why won't you take the chance
Before our time has gone
..
If life is so short, if life is so short
Love is a word that explains how I feel for you
And when you're in my arms, all my dreams come true
And when you're not around
You can't hardly see
These tears that I'm crying now are for you to be with me

By: The Moffats