*Apartemen TS, 29 Juni 2013*
Semalam saya mengobrol dengan salah satu orang, yang di masa lalunya punya cerita yang menurut pandangan saya cukup berat, dipenjara. Saya tidak bertanya, berapa lama dia berada di balik jeruji besi itu, tapi saya tergelitik tanya tentang penyebabnya. Dan, gara2 togel yang membuat dia meringkuk di penjara. Iseng2 saya tanya, berapa omsetnya semalam, kok sampai ketangkap dan jawabannya cukup mencengangkan, hampir 500 juta per malam, gede? Banget!
Terlepas yang dia ceritakan bener atau tidak, saya interogasi lagi nih ceritanya, bagaimana bisa mendapatkan duit sejumlah itu dalam waktu semalam, dan dia cerita, bagaimana dia mencari pasar di luar kota, karena di dalam kota sudah penuh sesak dengan bandar-bandar yang lain dan untuk menghandle jaringan yang dia buat, dia pasang beberapa orang kepercayaan di kota-kota yang dia “kuasai”, dan orang kepercayaan juga mencari orang lain lagi untuk mencari pemasang, jawaban itu saya akui pantas di acungi jempol. Dan yang pasti, Saya tidak akan mengikuti jejaknya untuk berjualan togel, nggak akan :D. cari yang halal2 saja, masih banyak peluangnya.
Dari kasusnya dia, saya belajar strateginya memasarkan produknya, yang pertama tentang caranya menciptakan pasar yang baru – market baru, yang tidak ada kompetitornya, dalam ilmu strategi marketing ini disebut Strategi Blue Ocean dan Steve Jobs dengan Apple kroaknya juga menggunakan strategi ini dalam berkompetisi dengan kompetitornya.
Yang kedua adalah, Networking dan sistem, ketika dia mengandalkan dirinya sendiri, tentunya banyak keterbatasan dalam mengelola penjualan produknya, dia lebih memilih untuk menciptakan jaringan untuk memudahkan yang kemudian diikuti dengan pembuatan sistem yang dihandle oleh manager areanya, sehingga dia tidak repot turun tangan lagi, karena sudah ada report dari manager2 areanya.
Yang terakhir, ada Team Salesnya, nah menurut dia, team sales ini yang turun langsung ke konsumen, dan kuncinya, jangan terlalu pelit untuk memberikan reward bagi orang-orang yang berada di jaringannya.
Catatan yang bisa saya ambil kali ini adalah, dari yang salah, selalu ada yang bisa dimaknai, selama kita masih mampu “melihat” dari sudut pandang yang lain. Selalu ada hal positif. Ikuti yang benar, jangan ikuti yang salah.
*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang
0 komentar:
Posting Komentar