Rabu, 26 Juni 2013

Lingkungan Yang Tepat



Berbisnis itu saya bilang asyik, meskipun kemarin-kemarin pernah yang mengalami kejatuhan. Dan itu menjadi suatu hal yang wajar (ternyata). Sama halnya ketika kita belajar naik sepeda untuk pertama kalinya, apakah kita langsung mahir? Pastinya tidak kan , tiap hari perlu yang namanya latihan, tiap kali jatuh, menangis, kakinya berdarah – kepalanya benjol atau tangannya luka, tidak menjadi soal, karena esoknya pasti mencoba lagi, ya itulah spirit anak kecil, dan yang (ternyata) patut ditiru.

Hari-hari ini, orang mulai melirik bisnis dan yang awalnya karyawan beralih menjadi pengusaha, apapun jenis bisnisnya. Workshop2 laris, seminar2 membludak, semuanya berbondong2 mengikuti semua itu, dengan 1 tujuan, yaitu sukses. Saya bilang itu penting dan mendukung untuk menggenjot perform bisnisnya. Tapi, ada tapinya nih, orang terkadang lupa, mereka fokus ke bisnis, rela membayar jutaan rupiah untuk workshop dan lain2, tapi mereka sendiri tidak menggembleng mental.

Banyak contohnya pengusaha yang sukses, jatuh gara2 tidak mampu mengendalikan emosi, karena apa? Ya apalagi kalo bukan karena uang. Banyak yang jatuh karena itu. Saya pun juga jatuh karena saat itu tidak mampu mengendalikan emosi. Mungkin ada yang bilang, itu alasan klise, ya memang benar, tapi jangan sesekali meremehkan. Karena sampai sekarang, masih banyak juga yang jatuh karena emosi :).

Lingkungan juga mempunyai pengaruh yang kuat bagi pemikiran dan bisnis Anda. Carilah lingkungan yang tepat, komunitas yang tepat untuk mewadahi Anda sendiri. Sehingga secara tidak langsung, ada yang mengontrol perform Anda. Dan pastinya, ketika Anda mengalami kejatuhan, Anda lebih mudah untuk sharing, ya ibarat kata, ketika Anda mau jatuh, sudah ada tangan2 yang njagani :) . Sama juga saat Anda, berlatih sepeda, ada orang tua, atau kakak yang njagani agar Anda tidak jatuh :).

Yang belum punya wadah dalam berbisnis, cari komunitas, yang mampu membangun bisnis dan mental Anda :) Selamat Berkarya Kawan :)

*Apartemen TS - 27/6/2013*


*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

0 komentar:

Posting Komentar