Jumat, 28 Juni 2013

Kebaikan Yang (sengaja) Dilupakan



*Apartemen TS, 28 Juni 2013*

Ketika perjalanan hidup yang saya tempuh sampai saat ini, saya coba review kembali, saya menemukan sekali banyak sekali kebaikan-kebaikan yang saya terima dari orang lain. Bermacam2 bentuknya, bisa materi, bisa berupa dorongan spirit, ilmu dan masih banyak yang lainnya. Terkadang saya berpikir, kenapa saya bisa mendapatkan itu semua? Apakah karena saya baik hati? Apakah karena saya suka membantu orang lain? Biar saya dan Tuhan saja yang tahu.

Satu hal yang saya sering lakukan, ketika saya mendapatkan kebaikan demi kebaikan itu, saya selalu berusaha, untuk membaginya kembali, sehingga kebaikan itu bisa dirasakan oleh orang lain juga. Berusaha untuk selalu mengosongkan gelas, karena ilmu atau apapun yang dibagikan itu tidak pernah habis dan akan selalu bertambah. Dan saya lebih senang melupakan kebaikan itu yang saya lakukan, biar tidak menjadi sombong karena telah berbagi dengan orang lain. Berbagi itu bisa dilakukan kapanpun, bukan hanya saat kita mendapatkan rejeki banyak, bukan hanya saat kita hidup berkecukupan.

Hari ini, saya membaca salah satu twit dari seseorang yang saya follow, isinya cukup menarik, kurang lebih seperti ini twitnya,” saya bersedekah bukan karena agama atau karena saya mampu, saya bersedekah karena saya pernah merasakan namanya hidup yang berkekurangan”. Membaca twit itu membuat saya semakin terpacu, dan sepakat bahwa memang hidup harusnya untuk berbagi. Dan tidak ada alasan lagi untuk saya, untuk tidak berbagi, karena dulu pun saya pernah mengalami fase2 yang dibilang sangat kurang.

Mudah atau tidaknya berbagi itu, ada di setingan  pikiran kita. Kalo kita merasa berat berbagi, sampai kapan pun ya rasanya berat merelakan apa yang kita miliki, dibagi dengan orang lain. Tapi kalo kita merasabahw berbagi itu mudah, ya kita pun tidak akan punya beban saat melakukan, apalagi hitung2an dengan logika, udah tidak terpakai lagi.

Berbagi ya berbagi, tanpa pamrih :).
Setelah itu lupakan...

*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

0 komentar:

Posting Komentar