Orang yang mempunyai masalah seringkali membutuhkan teman untuk ngobrol, ya hanya sekedar ngobrol, melepaskan beban-beban melalui sharing itu. Mereka sebenarnya tidak membutuhkan banyak respon dari obrolan itu, ya istilahnya hanya ingin didengarkan saja.
Tapi yang terjadi malah, ketika ada orang yang mempunyai masalah, yang ada orang itu rasanya malah dikucilkan dari pergaulan itu. Jadi tidak heran, orang2 bermasalah banyak yang stress dan parahnya memilih bunuh diri, karena merasa tidak memiliki jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya.
Saya pun dulu pernah mengalami fase2 di atas itu, semuanya. Tapi saya sadar, andaikata waktu itu saya meninggal, masalah pun juga tidak akan semudah itu selesai, ya intinya harus mencari solusi untuk menyelesaikan masalah.
Waktu itu, ketika tidak ada yang saya ajak ngobrol, saya memilih mendekat kepada Tuhan, bercerita tentang semuanya, meskipun saya tahu, tanpa saya bercerita pun, Tuhan pasti sudah tahu detil2 permasalahannya. Cara itu saya gunakan untuk mengurangi tekanan2 di pikiran dan batin, dan saya bersyukur, cara itu berhasil.
Belajarlah untuk peduli terhadap orang lain, karena kita juga tidak pernah tahu, kapan kondisi kita akan berbalik menghadapi masalah. Jangan takut mendengarkan cerita-cerita dari orang bermasalah, mereka hanya butuh pendengar dan andaikata kita bisa membantu semaksimal mungkin masalah mereka, marilah kita bantu.
Ditinggalkan dalam kondisi yang seperti itu, buat saya sungguh tidak mengenakkan, tapi ada 1 pelajaran penting yang saya petik, dari kondisi itu, saya jadi tahu, siapa sebenarnya teman yang sesungguhnya.
Beri ruang untuk mereka yang bermasalah dalam kehidupan kita yang mungkin tidak memiliki masalah seberat mereka, kesempatan kecil saja, akan menumbuhkan harapan bagi mereka untuk bangkit kembali :).
*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang
Kamis, 20 Juni 2013
Dengarkan Aku
15.36
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar