Sabtu, 15 Juni 2013

Penyeimbang Kehidupan


Ketika orang diberi berkat yang lebih, dengan materi yang berlebih, harta yang berkelimpahan, bisa jadi berkat itu adalah ujian untuk dirinya sendiri. Tidak sedikit orang yang terbius dengan kelimpahan itu yang akhirnya membuatnya merasa popular dan angkuh. Masa lalu bisa menjadikan orang itu melenceng keluar jalur, bagaimana bisa? Bisa saja terjadi.

MUngkin, dimasa kecilnya mungkin dia mengalami kejadian yang luar biasa, keluarganya hidup kekurangan, dan mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang di sekelilingnya, ya bisa jadi hal itu membuatnya dendam akan masa lalunya, dan bercita-cita harus hidup kaya dan punya banyak harta, tapi karena dia tidak merangkul masa lalunya dengan baik, akhirnya materi yang dimilikinya dijadikan alat untuk membalaskan dendam di masa lalunya, dengan cara dia menjadi angkuh, dia menjadi sombong, dia bersikap seperti orang yang dulu memperlakukannya tidak baik.

Apa itu salah? Saya sih bilang tidak, salah dan benar bukan kompetensi saya untuk menilainya hehe. Itu ujiannya dia juga kan, dulu diuji dengan kehidupan yang berkekurangan, mentalnya diuji dan ternyata akhirnya dia lulus ujian, dapat reward dengan materi yang berkelimpahan-hidup berlebih, selesai sampai disitu? Belum, masih ada ujian lagi. Untuk kesekian kalinya, mentalnya diuji, kali ini dengan sikon yang berbeda, saat dia hidup berkecukupan hartanya. Jadi jangan lupa, disaat apapun selalu ada ujian :).

Ada baiknya memang jika ada penyeimbang, disaat kita merasa hidup kekurangan, diseimbangkan dengan syukur, begitu juga saat berlebih, juga jangan melupakan yang namanya bersyukur. Menjadi penyeimbang, itu susah2 gampang, disaat dulu kita hidup kekurangan, pasti ada yang pernah bantu, nah sekarang gantian, ketika hidup kita berlebih, berikan ke yang kurang, terus selalu seperti itu.

Dengan berbagi tak akan membuatmu berkekurangan, trust me :).

*Sepenggal Kisah Kecil dari Sebuah Rumah Belajar JRU ( Jaringan Rumah Usaha ) Semarang

0 komentar:

Posting Komentar